PULUHAN titik panas (hotspot) yang diduga berasal dari kebakaran lahan dan hutan (karhutla) terpantau di beberapa wilayah Bangka Belitung (Babel). Puluhan titik panas itu muncul setelah cuaca panas dan angin kencang terjadi di Babel.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Babel. Mikron Antariksa mengatakan sudah seminggu lebih titik panas tidak terdeteksi satelit. "Belakangan hujan terus turun dengan intesitas ringan hingga tinggi. Karena itu makanya tidak ada titik panas," kata Mikron, Rabu (7/9).
Namun, dalam beberapa hari belakangan, cuaca panas dan angin kencang terjadi. Kondisi ini diduga menjadi penyebab kembali munculnya hotspot.
Dikatakan, berdasarkan informasi dari BMKG saat ini terdapat 37 titik panas yang terdeteksi. Ke-37 titik panas itu, lanjutnya, berada di kabupaten Bangka 12 titik, Bangka Selatan 16 titik. Bangka Tengah 8 titik, dan Belitung 1 titik.
Ia menduga kuat dugaan puluhan titik panas yang tersebar di empat kabupaten itu adalah karhutla. "Cuaca panas angin kencang. Kemungkinan besar ada karhutla terpantau satelit," ujarnya.
Ia menyebutkan tingkat akurasi 37 titik panas tersebut berada di angka 8 artinya mengarah ada karhutla. Namun untuk lebih memastikan Tim TRC BPBD empat kabupaten itu harus melakukan pengecekan sekaligus tindakan. "Kita imbau masyarakat waspada. Karena cuaca panas dan angin kencang seperti sekarang ini potensi karhutlanya tinggi," ungkap dia. (OL-15)