05 September 2022, 14:46 WIB

Ganjar Dorong Inovasi dan Adaptasi PTS Secepat Perkembangan Zaman


mediaindonesia.com | Nusantara

Ist
 Ist
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membuka Muswil V BP-PTSI Provinsi Jawa Tengah di STIE Bank Jateng, Kota Semarang, Senin (5/9).

GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendorong inovasi dan adaptasi perguruan tinggi swasta (PTS) secepat perkembangan zaman. PTS juga harus luwes menghadapi tantangan perubahan.

Hal itu disampaikan Ganjar usai membuka Musyawarah Wilayah V Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) Provinsi Jawa Tengah di STIE Bank Jateng, Kota Semarang, Senin (5/9).

“Tantangan bangsa ini makin berat, saya berharap inovasi dan adaptasi perguruan tinggi secepat perkembangan zaman. Swasta sebenarnya lebih luwes dalam arti lebih improve dalam beberapa kegiatan yang bisa sesuai dengan perkembangan zaman,” katanya.

Acara tersebut dihadiri hanpir seluruh pengelola PTS se-Jawa Tengah. Ganjar meminta para pengelola PTS untuk menyiapkan termasuk dalam operasional pembelajaran.

“Ini pertemuan pengelola perguruan tinggi swasta dan ini dari yayasan. Maka mereka sebenarnya adalah owner-nya. Maka kita harapkan para owner atau pengelola ini nantinya juga bisa men-drive yang bertanggung jawab pada belajar-mengajar harian. Study operation,” tegasnya.

Baca juga: Jaringan Ustadz di Kabupaten Langkat Siap Dukung Ganjar di 2024

Inovasi, adaptasi, dan improvisasi, kata Ganjar, bisa berkaitan dengan era digital dan munculnya ilmu-ilmu khusus di luar bidang keilmuan yang sudah ada. Bisa juga berupa jurusan atau fakultas yang sesuai dengan kebutuhan ke depan.

“Umpama PT Pos punya universitas logistik dan bisnis. Itu bicaranya soal logistik saja dikaitkan dengan artifisial inteligen, dikaitkan dengan robotik karena terdepan pengelolaan logistik bagaimana. Toh sekarang orang berbisnis tidak hanya nongkrong di mall, di toko, bisa buka online dan dikirim. Artinya manajemen logistiknya di situ,” jelasnya.

Belum lagi, lanjut Ganjar, persoalan lain yang juga harus bisa dicermati oleh perguruan tinggi sehingga bisa mengambil respons dengan cepat. Seperti persoalan terkait dengan transportasi, bisnis digital, serta kebutuhan pangan dan energi.

"Perguruan Tinggi mempunyai peluang jauh lebih banyak untuk mengambil peran masing-masing itu. Sekarang para pengelola berkumpul, mudah-mudahan bisa merespons semua ini dengan cepat," katanya. (RO/OL-09)

BERITA TERKAIT