JUMLAH korban melaporkan kasus pencabulan terhadap murid sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah bertambah. Tersangka yang merupakan guru agama dan pembina OSIS di sekolah tersebut, AM, 33, mengaku korbannya lebih dari 20 siswi.
Selasa (30/8) proses pemeriksaan terhadap tersangka pencabulan terhadap murid sebuah SMP di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang terus berlanjut. AM dengan menggunakan seragam tahanan warna orange terlihat pasrah menjawab pertanyaan yang diajukan penyidik Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Batang.
Sementara penyidik lain di ruang berbeda memeriksa beberapa saksi dan korban pencabulan yang kini mencapai 13 orang setelah secara resmi melaporkan tindak pidana dilakukan oleh tersangka. "Jumlah korban yang melaporkan kasus pencabulan itu bertambah enam orang dari sebelumnya tujuh orang menjadi 13 orang," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Batang Ajun Komisaris Yorisa Prabowo.
Sementara itu berdasarkan keterangan baik tersangka maupun korban, demikian Yorisa Prabowo, jumlah korban pencabulan di sekolah tersebut mencapai puluhan orang. Petugas masih terus mengembangkan penyelidikan dan penyidikan, bahkan tidak hanya dilecehkan tetapi ada yang disetubuhi.
Berdasarkan pengakuan tersangka, lanjut Yorisa Prabowo, jumlah korban merupakan siswi di sekolah itu sebanyak 20 orang. Pencabulan dilakukan di lingkungan sekolah pada saat kegiatan organisasi sekolah dimana yang bersangkutan merupakan pembinanya.
Dalam menjalankan aksinya, ungkap Yorisa Prabowo, tersangka berdalih untuk lakukan tes kejujuran kepada para siswi yang akan menjadi korban. Dengan bujuk rayu, pelaku kemudian melakukan pencabulan. "Kasus ini terungkap setelah ada orang tua korban melapor," imbuhnya. (OL-15)