28 August 2022, 18:30 WIB

Kasus PMK di Purbalingga Melandai, Tingkat Kesembuhan 95%


Lilik Darmawan | Nusantara

ANTARA
 ANTARA
Vaksinasi PMK pada hewan ternak.

KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan terna di Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng)  melandai. Apalagi, tingkat kesembuhan ternak yang terinfeksi PMK mencapai 95%.

Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Purbalingga Mukodam mengatakan ternak yang suspek PMK di Purbalingga sebagian besar sembuh. "Di Purbalingga, tingkat kesembuhan yang tinggi yakni 90%-95%. Angka tersebut merupakan angka yang cukup bagus dikarenakan saat ini Jateng dengan tingkat kesembuhan masih sekitar 80," jelasnya, Minggu (28/8).

Menurutnya, tingginya tingkat kesembuhan dikarenakan para peternak di Purbalingga sudah memahami PMK. PMK ini berasal dari virus yang dapat ditanggulangi dengan upaya pencegahan. Antara lain dengan peningkatan sanitasi kandang, pembatasan mobilitas petugas kandang.

"Kemudian kebersihan kandang, kebersihan peralatan kandang dan isolasi mandiri bagi ternak yang baru datang dengan mengantongi surat kesehatan," ujarnya.

Mukodam mengatakan dinas  memberikan disinfektan secara rutin agar sanitasi kandang terjaga dengan baik. Peningkatan kualitas pakan untuk meningkatkan daya tahan ternak yang dipelihara juga sangat penting agar ternak selalu terjaga dari PMK. "Ramuan tradisional seperti gula merah, jeruk nipis, jeruk lemon, sereh wangi, bawang putih dan kunyit sebagai peningkat daya imunitas ternak," jelasnya.

Terkait kasus kematian ternak di Desa Sokanegara Kecamatan Kejobong, Mukodam mengatakan karena terindikasi keracunan pada pakan rumputnya yang terkena herbisida. Peternak mengambil rumput dari ladang milik  perorangan yang baru disemprot menggunakan herbisida.

"Kejadian ini menjadi catatan bagi kita agar para pemilik lahan membudayakan jika telah menggukan pestisida atau herbisida dan sejenisnya bisa menginformasikan ke peternak. Yakni dengan membuat tulisan rumput ini baru di semprot agar orang lain tahu bahwa tanaman tersebut sudah di semprot sehingga tidak diambil rumputnya," jelas dia. (OL-15)

BERITA TERKAIT