KAWASAN pegunungan Meratus di Provinsi Kalimantan Selatan yang kaya sumber daya alam mineral dan batubara, terus menjadi incaran praktek pertambangan ilegal.
Terbaru ditemukan adanya upaya penambangan batubara di Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. "Kita telah mendapatkan laporan masyarakat terkait upaya penambangan batubara di Desa Nateh dan telah kita laporkan ke aparat berwenang," ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani, Senin (22/8).
"Pemerintah daerah tetap berkomitmen menyelamatkan Pegunungan Meratus dengan menolak aktivitas tambang dan perkebunan sawit, karena merusak lingkungan," ujarnya.
Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan satu-satunya kabupaten kaya sumber daya alam tambang di Kalsel yang menolak masuknya pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit. Gerakan ini dikenal dengan sebutan Save Meratus.
Dari Informasi dihimpun Media, upaya penambangan batubara ilegal di kawasan Pegunungan Meratus terus berulang. Tidak hanya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tambang ilegal juga terus mengincar daerah lain seperti Kabupaten Tabalong dan Balangan.
Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono, menegaskan praktek tambang ilegal ini sudah berulang kali terjadi, karena itu pihaknya mendesak Gubernur dan Kapolda segera turun tangan. "Praktek tambang ini sudah pasti merusak lingkungan, terlebih masyarakat desa juga
dirugikan, apalagi ada ancaman dan intimidasi (premanisme) terhadap masyarakat," tegasnya.
Lebih jauh Walhi meminta agar komitmen pemerintah daerah dan masyarakat menolak tambang ini dilanjutkan Bupati dengan membuat surat resmi ke Presiden RI dan Menteri ESDM agar mengeluarkan wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah dari konsesi pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit serta tambang lainnya.
"Pembangunan dapat dilakukan tanpa merusak, tanpa menggusur dan merampas tanah rakyat," tambah Kisworo. (OL-13)
Baca Juga: Wisata Situs Geologi Geopark Meratus Kalimantan Selatan