PANGKALAN Udara TNI Angkatan Laut Kupang, Nusa Tenggara Timur, berhasil melakukan budidaya tanaman cendana (santalum album linn) pada lahan berukuran 5 meter x 100 meter.
Cendana merupakan tanaman primadona NTT, namun saat ini punah yang disebabkan penebangan dan penjualan secara besar-besaran sejak 1980-an. Budidaya cendana di Lanudal Kupang ini diawali dengan pemilihan bibit, kemudian disemaikan dalam polibag. Setelah tumbuh sekitar 15 sentimeter, bibit cendana siap ditanam.
Lokasi penanaman cendana terletak di lahan kosong di pangkalan tersebut. Berdasarakan pengamatan Media Indonesia, sekitar 300 bibit cendana yang ditanam sejak Februari 2021 itu tumbuh subur dengan ketinggian lebih dari 1 meter. Untuk penanaman saat ini, disiapkan 200 bibit.
"Tujuan penanaman cendana ini untuk kelestarian, biarkan tumbuh sampai 30 hingga 50 tahun, nanti biji cendana dari sini bisa dimanfaatkan di
tempat lain," Kata Komandan Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Kupang, Letkol Laut (E) Nasrul Azharudin, kepada wartawan, Kamis (18/8).
Baca juga: Lomba Makan Pempek Terbanyak di Palembang Meriahkan HUT RI
Cendana yang ditanam di wilayah Pulau Timor memiliki kualitas terbaik dan juga aroma yang khas. Menurut Letkol Nasrul, unsur tanah dan iklim turut memengaruhi kualitas cendana.
Diakukan penanaman yang melibatkan Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal). Penanaman cendana juga bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Organisasi Istri Prajurit TNI AL (Jalasenastri) yang jatuh setiap 27 Agustus.
Adapun kegiatan lain yang digelar Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Kupang yakni membangun organisasi panahan untuk merekrut para calon atlet panahan dari NTT.
Letkol Nasrul mengatakan pihaknya sudah membangun lapangan, menyediakan peralatan, pelatihan dan juga persiapan perlombaan panahan.
"Kita sudah menghubungi tiga daerah untuk pengembangan organisasi ini, Rote Ndao, Kota Kupang, dan Kabupaten Kupang," ujarnya.
Dia mengharapkan, sebelum 2028 saat NTT menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON), daerah ini sudah memiliki atlet panahan yang siap bersaing dengan atlet dari provinsi lainnya. Adapun saat ini, fasilitas penahan masih swadaya dari Lanudal.
"Mudah-mudahan kita gandeng dari unsur pemerintah dan pengusaha sehingga bisa membangun panahan lebih baik ke depan," jelasnya. (OL-16)