17 August 2022, 07:04 WIB

Pengelola Desa Wisata di Kulonprogo Dibekali Kemampuan Pemasaran Digital


Ardi Teristi | Nusantara

MI/Ardi Teristi H
 MI/Ardi Teristi H
Pendampingan Adopsi Teknologi Digital Sektor Pariwisata oleh Direktorat Ekonomi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jatimulyo

DIREKTORAT Ekonomi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika, menyelenggarakan Pendampingan Adopsi Teknologi Digital Sektor Pariwisata untuk empat desa wisata di Kulonprogo, yaitu Jatimulyo, Kalibiru, Hargowilis dan Sermo. Kegiatan yang berlangsung selama periode Agustus hingga September 2022 akan membekali para pengelola desa wisata kemampuan memasarkan desa wisata lewat platform digital.

"Pendampingan Teknologi Digital Sektor Pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya bagi pengelola desa wisata dalam menghadapi era digital guna membantu pemulihan ekonomi pascapandemi covid-19," ujar Ketua Tim Transformasi Digital Pendidikan, Kesehatan dan Pariwisata, Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Kominfo Dikki Rukmana kepada awak media di Omah Watu Blencong, Desa Jatimulyo, Kulonprogo, Selasa (16/8).

Dikki menceritakan, kecenderungan perilaku wisatawan sekarang, khususnya para milenial melakukan pre-visit melalui 'discovery state'. Artinya, para wisatawan melakukan observasi dan penggalian informasi pendahuluan terkait objek wisata apa yang akan dikunjungi atau yang cocok untuk mereka kunjungi dengan melihat konten-konten wisata melalui internet.

Oleh sebab itu, pendampingan adopsi teknologi digital pada desa wisata menjadi hal yang sangat penting, terutama di kawasan objek wisata super prioritas. Dalam kegiatan ini, pelaku pariwisata di desa wisata mendapat pelatihan dan pendampingan teknis dalam hal pembuatan konten virtual desa wisata, baik dari akademisi maupun praktisi.

"Pengembangan konten virtual desa wisata perlu menjadi prioritas inisiatif karena mampu menciptakan efek pemerataan ekonomi sesuai dengan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2030," tutur Dikki.

Desa, imbuh Dikki, memiliki potensi ekonomi dan sosial yang mencakup banyak aspek, dari kuliner, alam, sosial-budaya, dan hingga sejarah, sehingga perlu dipromosikan.

Terkait materi yang diberikan dalam pelatihan yakni meliputi pemanfaatan teknologi digital untuk membuat konten dan promosi desa wisata maupun virtual tour. Mereka dilatih membuat copy writing, story telling yang menarik tentang desa wisata mereka. Selain itu, mereka juga dilatih menggunakan perangkat mutakhir pendukung fotografi, seperti drone, kamera professional dan perangkat pendukungnya serta pada tahap proses pasca-produksi untuk membuat konten audio-visual yang atraktif.

Baca juga: Sandiaga Uno: Cipta Lapangan Kerja Lewat Desa Wisata Perlang Babel

Konten wisata yang dikembangkan nantinya menjadi program promosi dalam bentuk travel journalism yang akan diunggah melalui internet dalam bentuk konten foto dan video. Mereka harus mampu membuat program promosi untuk empat platform media sosial, yaitu Facebook, Instagram, Youtube, dan Tiktok.

Dikki juga menyampaikan, para peserta juga diberi pelatihan untuk memanfaatkan Search Engine Optimization (SEO). Kemampuan tersebut sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan konten yang diunggah melalui media sosial agar berada dalam posisi atas dalam situs pencarian.

Dengan demikian, masing-masing desa juga akan mampu membuat dan memiliki foto serta video promosi dengan kualitas audio dan visual yang baik sesuai dengan kaidah estetika fotografi dan sinematografi.

"Diharapkan materi pelatihan yang disampaikan dapat bermanfaat dalam pengembangan desa wisata agar lebih dikenal masyarakat luas dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan," ungkapnya.

Pemberi materi pelatihan dan pendampingan dalam kegiatan ini adalah Vitria Ariani (Berbangsa Foundation), M Ilham Fadhilah (influencer), Barry Kusuma (fotografer professional), Irwan (praktisi digital marketing) dan Reza Permadi (praktisi tur wisata virtual). Materi dibagi ke dalam 4 workshop selama periode Agustus hingga September 2022.

Selama 2022, lanjut dia, Direktorat Ekonomi Digital Kemekominfo telah mengagendakan penyelenggaraan Pendampingan Adopsi Teknologi Digital Sektor Pariwisata pada 4 (empat) Kawasan Destinasi Prioritas Pariwisata Indonesia yaitu di Kawasan Belitung-Bangka Belitung (19 Juli-12 Agustus 2022 ), Borobudur-Kab. Kulonprogo (16 Agustus 2022), Bromo-Jawa Timur (13 September 2022) dan Labuan Bajo-Nusa Tenggara Timur (11 Oktober 2022).

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulonprogo Agung Kurniawan menyambut baik kegiatan ini karena sangat bermanfaat.

"Dengan ini, mereka bisa menjalankan promosi pariwisata dan umkm secara digital," kata dia.

Di sisi lain, jaringan internet di daerah-daerah wisata juga terus diperluas dan ditingkatkan. Dengan demikian, promosi pariwisata dan UMKM lancar dan wisatawan yang berkunjung juga bisa tetap mengakses internet saat berada di objek wisata.

Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo Saryanto menambahkan pemanfaatan teknologi digital sangat penting untuk mendorong pertumbuhan pariwisata.

"Ketika pemanfaatan digital tidak kuat, kita akan tertinggal," ucap dia.

Oleh sebab itu, para peserta kegiatan ini bisa benar-benar memanfaatkan pelatihan yang diberikan. Ia berharap, ilmu yang diberikan bisa diserap sebaik mungkin dan dimanfaatkan untuk promosi desa wisata dengan lebih baik.(OL-5)

BERITA TERKAIT