16 August 2022, 20:10 WIB

Aset Budaya Bangsa, Wayang Kulit Perlu Dilestarikan


Djoko Sardjono | Nusantara

MI/DJOKO SARDJONO
 MI/DJOKO SARDJONO
Pergelaran wayang kulit semalam untuk di Balai Desa Nglinggi, Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

WAYANG kulit merupakan salah satu aset budaya bangsa. Karena itu, seni
tradisional warisan leluhur ini perlu dikembangkan dan dilestarikan.

"Wayang kulit menjadi hiburan tradisional yang hingga saat ini masih sangat digemari warga masyarakat khususnya di Jawa Tengah," ungkap  Bupati Klaten, Jawa Tengah, Sri Mulyani, pada pergelaran wayang
kulit semalam untuk di Balai Desa Nglinggi, Klaten Selatan, Senin (15/8) malam.

Pentas wayang kulit oleh dalang Ki Mulyono PW dengan lakon Begawan
Sabdowolo itu dielar dalam rangka HUT ke-77 RI dan Hari Jadi ke-218 Kota Klaten.

"Kita patut bersyukur wayang kulit tetap eksis sampai sekarang. Karena
itu, kewajiban kita bersama untuk terus mengembangkan dan melestarikannya," tambahnya.

Untuk itu, Bupati berharap seni tradisional wayang kulit tidak terkikis
budaya asing di era globalisasi. Maka, upaya nguri-uri budaya jawi ini
sangat penting.

Sri Mulyani mengajak kepada semua pihak, khususnya generasi  muda untuk menjunjung tinggi seni budaya tradisional warisan leluhur
tersebut. "Pergelaran wayang kulit itu penuh dengan muatan atau nilai tontonan, tuntunan, dan tatanan hidup dalam masyarakat."

Pentas wayang kulit di Balai Desa Nglinggi juga dihadiri anggota DPRD
Jateng Anton Lami Suhadi, Pj Sekda J Prihono, Forkopimda, dan ribuan
penonton. Penonton pergelaran wayang kulit malam itu terhibur, terlebih dengan dihadirkannya Duo Sinden Apri-Mimin dan Sinden Ngetren Elisha Orcharus.

Menurut Kades Nglinggi, Sugeng Mulyadi, pentas wayang kulit itu untuk
hiburan masyarakat. Karena,  sudah dua tahun di masa pandemi tidak ada
pertujunkan wayang kulit.

"Dalam pentas wayang kulit malam ini kami juga menyiapkan hadiah, seperti sepeda, kulkas, mesin cuci, kipas angin, dan hadiah menarik lainnya," ujarnya. (N-2)

BERITA TERKAIT