MEMPERINGATI Hari Kemerdekaan ke 77 Republik Indonesia, puluhan anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah merayakannya dengan berbagi bendera merah putih dan fashion show mengenakan baju adat berbagai daerah di Indonesia, kemarin.
Penyelenggara kegiatan Heni Mustikaningati kepada wartawan mengatakan, kegiatan sambut HUT RI ke 77 kali ini merupakan bentuk ABK di Kudus bahwa mampu ikut serta semarakan di Hari Kemerdekaan.
"Ini diikuti puluhan ABK dari berbagai SLB di Kudus mulai SLB Purwosari, SLB Cendono ikut memeriahkan," kata Heni Mustikaningati yang juga pengasuh yayasan Darul Farhonah Kudus.
Kegiatan diawali dengan membagikan bendera merah putih kepada pengguna jalan di Jalan Wergu Wetan Kudus. Disambut positif oleh pengguna jalan kegiatan tersebut dimaksut untuk menunjukan masyarakat luas bahwa ABK juga ikut memperjuangan perjuangan para pahlawan. "Tentunya bagi-bagi bendera diawasi oleh pendampingnya masing-masing," terangnya.
Dalam kemerdekaan anak eksklusif dengan mengusung tema "Ajari Kami Ekspresikan Kemerdekaanmu" juga di isi dengan berbagai pentas salah satunya fashion show anak berkebutuhan khusus dengan mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia. Berbagai kegiatan tersebut dimaksut untuk menunjukan rasa percaya diri dan pastinya untuk kemandirian anak berkebutuhan khusus.
"Dengan pentas di atas panggung ini mengajarkan anak berkebutuhan khusus agar mereka dapat percaya diri. Ini juga salah satu terapi kami kepada mereka," jelasnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo mengapresiasi penampilan para ABK yang mandiri dan berani berekspresi. Dirinya berpendapat bahwa hal tersebut tak lepas dari peran pendamping atau guru yang mendidik sepenuh hati. Seluruh pihak yang terlibat menyukseskan gebyar kemerdekaan bersama ABK diacungi jempol sebagai tanda apresiasi.
"Keren-keren tampil luar biasa, cantik ganteng dan bisa diarahkan, harus terus kita up kan. Acungi Jempol buat pendamping yang mendidik dari hati dan memberikan cinta yang lebih untuk anak-anak istimewa ini," ujarnya.
Pada momentum tersebut, Mawar Hartopo mengajak keluarga dan masyarakat menghapus stigma negatif dan perilaku diskriminasi terhadap ABK. Pada dasarnya, setiap anak berhak mendapat pendidikan yang sama untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Ia pun mendorong peningkatan kualitas SLB melalui sinergi dengan Disdikpora Kudus.
"Perlu komitmen bersama supaya anak-anak ini bisa mandiri dan nyaman dalam bersosial, memberi kesempatan yang sama bagi mereka untuk mendapat pendidikan berperan menjadi bagian masyarakat," ungkapnya. (OL-13)
Baca Juga: Meriahkan HUT ke 77 RI Sahabat SandiUno Gelar Tournamen ...