11 August 2022, 15:40 WIB

Perusahaan Perkebunan dan HTI Di Muba Diminta Siaga Karhutla


Dwi Apriani | Nusantara

Mi/Dwi Apriani
 Mi/Dwi Apriani
Penjabat Bupati Muba, Apriyadi (tengah).

KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi ancaman di musim kemarau ini, khususnya di Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan. Apalagi beberapa tahun belakang, daerah ini menjadi salah satu daerah prioritas penanganan karhutla karena banyaknya titik api yang ditemukan.

Muba juga menjadi salah satu daerah di Sumsel yang luas lahan terbakarnya cukup banyak di beberapa tahun belakang. Hal itu lantaran Muba merupakan daerah yang sebagian daerahnya berada diatas lahan gambut.

Dari kasus karhutla yang sudah terjadi, rata-rata kebakaran hutan dan lahan bukan hanya berada di lahan milik masyarakat melainkan juga sebagian besar di area perusahaan perkebunan dan hutan tanaman industri.

Karena itu, Penjabat Bupati Muba, Apriyadi meminta kepada semua stakeholder, terutama perusahaan untuk benar-benar mengantisipasi karhutla di wilayah tersebut. "Sudah kita tegaskan kepada pihak perkebunan dan hutan tanaman industri (HTI) agar benar-benar menjaga area perusahaannya, jangan sampai ada yang terbakar. Apalagi di musim kemarau saat ini," kata Apriyadi, Kamis (11/8).

Pihaknya juga sudah menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku ataupun pihak perusahaan yang membuka lahan dengan cara membakar atau pembakaran pasca panen. Bahkan termasuk lalai dalam menjaga lahan miliknya.

"Sebagai bentuk antisipasi, semua elemen baik masyarakat maupun perusahaan diminta untuk memperkuat sarana dan prasarana pemadaman serta personel terlatih pada regu pemadam kebakaran perusahaan perkebunan maupun HTI," jelasnya.

Apriyadi juga meminta agar semua perusahaan mengaktivasi posko-posko kebakaran yang ada di perusahan, masyarakat peduli api, kelompok tani peduli api atau lainnya. Apriyadi menegaskan untuk memaksimalkan deteksi potensi karhutla.

"Kita tidak ingin setelah ada bencana baru bergerak, tentu potensi dan deteksi dini harus masif dilakukan. Jadi memang dari awal sudah ditekankan agar antisipasi karhutla lebih matang dan harus sigap," bebernya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba, Pathi Riduan mengatakan pihaknya sudah membangun 10 posko terpadu guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya. Ia mengatakan, posko terpadu yang dibangun berada di 10 kecamatan yakni Kecamatan Babat Supat, Kecamatan Lais, Kecamatan Lalan. Lalu, Kecamatan Babat Toman, Kecamatan Sanga Desa, Kecamatan Batang Hari Leko, Kecamatan Keluang, Kecamatan Tungkal Jaya, Kecamatan Sungai Keruh, dan Kecamatan Bayung Lencir.

"Posko tersebut nantinya dapat diisi peralatan dan personil gabungan guna melakukan pencegahan karhutla sejak dini," pungkasnya. (OL-15)

BERITA TERKAIT