PERMAINAN tradisional saat ini sudah tergerus zaman. Hal itu lantaran sudah meluas dan berkembangnya game online atau permainan dengan teknologi gawai.
Sebagai upaya untuk mengangkat dan mengembalikan permainan tradisional yakni kembali mengenalkannya kepada anak-anak. Salah satunya lewat lomba yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
Disbudpar menggelar lomba permainan tradisional dan tari kreasi daerah. Dimulai dengan lomba permainan congklak yang dilaksanakan di Museum Subkoss Garuda di Kota Lubuklinggau.
Lomba congklak diikuti 84 peserta putra dan putri tingkat pelajar SMP dan SMA. "Kita ingin mengenalkan kembali kebudayaan dan tradisi lama. Sebab permainan tradisional mengasah otak, mengandung kekompakan dan strategi," kata Pengelola Subkoss Garuda sekaligus Panitia Penyelenggara, Eva Kusmalwati, Jumat (5/8/2022).
Ia menjelaskan, lomba juga digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Adapun permainan tradisional yang dilombakan seperti congklak, yeye karet, cak engkling, balap ban, gerobak sodor, bakiak dan enggrang batok.
"Seluruh peserta yang ikut pelajar putra dan putri dari tingkat SD, SMP dan SMA di kota Lubuklinggau, Mura dan Muratara," tutupnya. (OL-13)
Baca Juga: Pengunaan Atribut NU di Gus Muhaimin Festival The Next 2024 Dilarang