SEPANJANG 2021, terdapat 96 laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Dari jumlah tersebut 63 merupakan kasus kekerasan kepada anak dan 33 kasus kekerasan terhadap perempuan dawasa.
Namun, diyakini kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sikka jauh di atas angka yang dilaporkan. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemkab Sikka, dr. Maria Bernadina Seda Nenu menyebut kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak di Sikka ibarat fenomena gunung es.
"Diyakini, kasus yang terjadi lebih tinggi dari yang terlaporkan. Banyak kasus yang tidak dilaporkan. Kita harus makin siap dalam memberikan perlindungan dan pelayanan," paparnya, Selasa (2/8).
Menurut dia, ada beberapa kekerasan yang menimpa perempuan dan anak seperti kekerasan fisik, seksual, psikis, dan lain sebagainya. Untuk anak, kata dia, yang melakukan kekerasan seksual itu lebih banyak pelakunya orang terdekat.
Ia mengaku selama ini pihaknya terbantu dengan pemberitaan yang disajikan media yang menginformasikan kasus kekerasan perempuan dan anak di Sikka. Setelah mengetahui adanya kasus, pihaknya langsung turun ke lokasi dalam memberikan pendampingan dengan melakukan kolaborasi beberapa pihak NGO mulai dari penanganan hingga pencegahan.
"Selama ini aktivitas pemberitaan yang dilakukan oleh teman-teman media sangat membantu kami dalam rangka pencegahan. Jadi ketika ada pemberitaan tersebut, kita langsung turun ke lokasi," papar dia.
Dirinya mengaku pihaknya mengalami kesulitan mendeteksi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di wilayah terpencil di Sikka. Meski begitu, pihaknya sudah melakukan terobosan dengan membangun sinergi lintas sektor untuk mencegah peningkatan kasus kekerasan berbasis gender, namun masih sulit menjangkau masyarakat pelosok.
"Paling penting itu sinergi dan kolaborasi antar setiap sektor yang ada di Kabupaten Sikka. Karena ini menjadi kunci terciptanya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kabupaten Sikka, pungkas dia. (OL-15)