KEPALA Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Polikarpus Manase, diduga meminta uang sebesar Rp5 juta kepada Kepala Rutan Maumere Antonius Semuki untuk akomodasi Bupati Sikka sebagai biaya perjalanan untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Kepala Rutan (Karutan) Maumere Antonius Semuki kepada mediaindonesia.com, Rabu (27/7) mengatakan, peristiwa ini berawal pihaknya mendapatkan instruksi dari Kementerian Hukum dan Ham untuk melakukan vaksinasi bagi masyarakat di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan terluar). Pihaknya kemudian menentukan titik lokasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Desa Parumaan, Kecamatan Alok Timur dengan menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN) daearah.
Selanjutnya, ungkap Antonius, pemerintah daerah sebagai mitra kerjanya pun dikirimkan surat kepada Pemkab Sikka untuk mengundang Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo agar bisa hadir dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tersebut. Apalagi kegiatan vaksinasi yang dilakukan juga dalam rangka memperingati Hari Dharma Karya Dhika ke-77 Tahun 2022.
Pada kesempatan itu juga ungkap dia, ia bersama tim melakukan survei lokasi di Desa Parumaan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan pada Sabtu 23 Juli 2022. Setelah selesai survei, ia dengan tim pun kembali ke Maumere dan langsung melakukan rapat sederhana bersama panitia vaksinasi di rumah dinasnya.
"Pada saat kita melakukan rapat sederhana dengan panitia vaksinasi Covid-19, tiba-tiba datang Kabag Prokopim dan Kabag Hukum Pemkab Sikka sehingga terjalin komunikasi dalam dialog bersama tersebut," papar dia.
Lanjut dia, dalam dialog tersebut, Kabag Prokopim dan Kabag Hukum menyampaikan bahwa Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo siap hadir. Dengan catatan pihak dari Rutan Maumere harus menyiapkan dana akomodasi sebesar Rp5 Juta untuk Bupati Sikka agar bisa mengikuti pelaksanaan
vaksinasi Covid-19 di Desa Parumaan.
Mendengar penjelasan dari Kabag Prokopim itu, ia pun kembali menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini seluruh pegawai yang ada di Rutan Maumere memberikan sumbangan sukarela karena ini kegiatan kemanusiaan dan menyasar warga. Dari hasil sumbangan kegiatan ini uang yang terkumpul sebesar Rp6 juta.
"Saya sampaikan kepada yang bersangkutan bahwa kami tidak punya uang untuk akomodasi Bupati Sikka untuk ke Desa Parumaan. Saya sampaikan kepada mereka berdua bahwa keuangan kami tidak cukup. Biaya kami hanya ada Rp6 juta, kalau kami kasih untuk akomodasi Bupati Sikka
sebesar Rp5 juta, maka kegiatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tidak bisa berjalan. Karena kami tidak bisa menyanggupinya, keduanya langsung pulang," ungkap Antonius.
Karutan Maumere bersyukur, kegiatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berjalan dengan baik dan sukses. Antusias masyarakat untuk vaksinasi Covid-19 masih tinggi.
Kemarin, ungkapnya, Kabag Prokopim Pemkab Sikka datang menemuinya untuk meminta maaf terkait peristiwa itu. Namun ia menyarankan agar yang bersangkutan untuk meminta maaf melalui media massa.
"Yang bersangkutan datang menemui saya dan meminta maaf karena katanya sebagai manusia biasa. Saya sarankan kalau mau minta maaf melalui media massa saja," saran Kepala Rutan Maumere ini.
Sementara itu, Kabag Prokopim Polikarpus Manase membantah terkait informasi dirinya meminta dana akomodasi sebesar Rp5 juta bagi Bupati Sikka. "Informasi itu tidak benar," jawabnya singkat.
Saat dikonfirmasi mediaindonesia.com, Bupati Fransiskus Roberto Diogo pun langsung tersontak kaget. Ia pun berjanji akan memanggil keduanya karena saat ini berada di luar daerah. "Nanti saya panggil mereka terkait masalah ini," pungkas Bupati Sikka (OL-13)
Baca Juga: Soal Kenaikan Tiket Masuk ke TN Komodo, ini Sikap Keuskupan Ruteng