PRIA berinisial IM, 24, terduga pelaku penganiayaan dengan senjata tajam terhadap 12 warga di wilayah Bolaang Mongondow (Bolmong) dan Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, ditangkap personel Polres Kota Kotamobagu. Selain warga, tiga sapi dihantam terduga dengan senjata tajam.
"Kejadiannya pada Rabu (22/6) dengan terduga pelaku berinisial IM, 24, warga Lolayan, Bolmong. Aksi penganiayaan terhadap para korban, terduga menggunakan senjata tajam jenis parang," kata Kabid Humas Polda Sulut Komisaris Besar Jules Abraharam Abast di Manado, Kamis (23/6).
Penganiayaan pertama terjadi di Desa Lolayan, sekitar pukul 16.30 Wita dengan korban Abdul Halim Damapolii, 49, warga Passi Timur, Bolmong. "Korban saat itu sedang turun dari sepeda motor kemudian langsung dianiaya oleh pelaku di bagian kepala," katanya.
Setelah itu pelaku menghentikan sepeda motor yang dikendarai warga, lalu membawa kabur kendaraan tersebut ke arah Kotamobagu. "Saat di lampu merah Matali, Kotamobagu, sekitar pukul 17.00, pelaku menganiaya pembonceng sepeda motor bernama Ceisya Apriani Dodo. Kemudian pelaku melarikan diri ke arah Pobundayan, Kotamobagu," jelas Jules.
Aksi brutal pelaku berhenti sampai di situ. Saat melintas sepanjang jalan Pobundayan, pelaku kembali menganiaya beberapa warga masyarakat yang berada di pinggir jalan. Pelaku lalu dikejar polisi bersama warga hingga ke arah perbatasan Pobundayan dan Tabang.
"Saat dikejar, pelaku masuk ke lahan penampungan sapi lalu menganiaya tiga sapi milik warga. Setelah itu pelaku beserta barang bukti parang akhirnya berhasil diamankan polisi. Pelaku kemudian dilarikan ke RSUD Pobundayan Kotamobagu karena juga mengalami luka robek di bagian punggung," kata Jules.
Baca juga: Peternak di Lembang Cekoki Sapi dengan Ramuan Khusus untuk Sembuhkan PMK
Sebanyak 12 korban dirawat di RSUD Pobundayan karena mengalami luka di beberapa bagian tubuh. "Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, personel Polres Kotamobagu melakukan pengamanan di RSUD Pobundayan dan rumah pelaku," tuturnya.
Menurut keterangan Sangadi, Kepala Desa Lolayan, pelaku mengalami gangguan kejiwaan. "Namun untuk mengetahui kepastian kondisi kejiwaan pelaku, masih menunggu pemeriksaan pihak medis," tambah Jules.
Ia mengimbau warga masyarakat, khususnya para keluarga korban, untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi atas kejadian tersebut. "Warga diimbau tetap tenang dan mempercayakan penanganan kejadian ini kepada pihak kepolisian," ujarnya. (OL-14)