KEPOLISIAN Resort (Polres) Malang menunggu keterangan saksi kunci terkait kasus pembunuhan seorang nenek berusia 70 tahun yang terjadi di Dusun Manggisari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sejauh ini polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap delapan saksi.
Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Ferli Hidayat di Kabupaten Malang, Rabu (8/6), mengatakan bahwa masih ada satu saksi kunci yang sampai saat ini masih belum bisa kami mintai keterangan, karena masih dalam perawatan intensif di rumah sakit. "Satu saksi kunci itu juga merupakan korban berinisial MS, 17," ujarnya.
MS merupakan cucu dari nenek berusia 70 tahun berinisial W yang diduga menjadi korban pembunuhan. Saat ini, MS sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang karena mengalami luka di bagian leher dan perut.
Menurutnya, saat ini MS dilaporkan menjalani operasi pada bagian luka di leher dan perutnya tersebut. Namun, dokter yang menangani MS masih belum memperbolehkan yang bersangkutan dijumpai siapa pun. "Namun, kami tetap mengawasi terhadap saksi kunci di rumah sakit," ucapnya.
Korban meninggal dunia ditemukan di dapur rumah dalam kondisi terluka parah pada bagian kepala. Dari hasil identifikasi, terdapat luka pukulan benda tumpul di kepala nenek itu. "Penyebab W meninggal dunia, karena pukulan benda tumpul," ujarnya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh petugas, lanjutnya, korban W tinggal berdua bersama MS pada rumah tersebut. Selain itu, diketahui ada seorang laki-laki yang merupakan suami siri dari W yang tidak tinggal menetap.
Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku Pembunuhan yang Kabur ke Jambi
Suami siri W datang ke rumah itu dua kali dalam sepekan selama lima tahun terakhir. Hingga saat ini, Polres Malang terus melakukan pendalaman untuk mengungkap kasus yang menyebabkan W meninggal dunia dan MS yang mengalami luka parah. "Kami masih terus mendalami proses penyelidikan berlanjut," katanya.
Hingga saat ini, ada sejumlah barang bukti yang diamankan petugas di antaranya pisau belati, satu telepon genggam, alat penumbuk padi, dan sejumlah barang bukti lain yang ada bercak darahnya. "Kami berharap kasus ini bisa segera terungkap, sudah mengarah kepada beberapa petunjuk di TKP, tinggal menunggu beberapa kelengkapan dari hasil penyidikan berlanjut," katanya. (Ant/OL-14)