07 June 2022, 16:55 WIB

Harga Sapi Naik meskipun PMK di Bengkulu belum Ditemukan


Marliansyah | Nusantara

Antara/David Muharmansyah.
 Antara/David Muharmansyah.
Dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Pemerintah Kota Bengkulu memeriksa kesehatan dan jumlah gigi sapi kurban.

HARGA sapi di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan harga menjelang Iduladha. Ini akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Syarkawi, di Bengkulu, mengatakan itu. "Saat ini harga sapi mengalami kenaikan mencapai Rp16 juta hingga Rp20 juta per ekor dibandingkan Iduladha pada 2021," katanya.

Pada 2021, lanjut dia, harga satu sapi berkisar antara Rp13 juta hingga Rp14 juta per ekor. Meskipun saat ini PMK di Provinsi Bengkulu belum ditemukan tetapi harga hewan sapi menjelang Iduladha mengalami kenaikan.

"Kenaikan harga sapi akibat ada PMK di Indonesia khususnya Provinsi Lampung," tegasnya. Untuk memenuhi kebutuhan sapi di Bengkulu, kata dia, pihaknya memasok dari Lampung, terutama menjelang Iduladha.

Baca juga: Cabai Mahal, Pencurian Marak di Purbalingga

Meskipun harga sapi mengalami kenaikan akibat alternatif pasokan berkurang, diharapkan stok sapi dari peternak setempat dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pada hari raya kurban. Selain itu, dinas peternakan memberlakukan peraturan bahwa setiap sapi yang datang dari luar Bengkulu harus disertai dengan sertifikat sehat.

Hingga saat ini, dinas peternakan masih melakukan penjagaan di daerah perbatasan seperti Kabupaten Kaur, Bengkulu, yang berbatasan dengan Lampung, Kabupaten Rejang Lebong yang berbatasan dengan Sumatra Selatan, dan Kabupaten Mukomuko yang berbatasan dengan Sumatra Barat. Untuk sapi yang sakit ataupun tidak memiliki sertifikat kesehatan tidak dapat masuk ke Bengkulu. (OL-14)

BERITA TERKAIT