28 May 2022, 15:19 WIB

Otoritas Swiss Janjikan Pencarian Anak Ridwan Kamil Paling Lama 3 Pekan


Cahya Mulyana | Nusantara

MI/MOHAMAD IRFAN
 MI/MOHAMAD IRFAN
Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman D Hadad

PENCARIAN anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril tidak dibatasi waktu dan menggunakan berbagai metode. Salah satunya pihak berwenang Swiss menerjunkan tim penyelam untuk mencari Eril di dasar sungai tempatnya dinyatakan hilang, Sungai Aare.

"Hari ini, Sabtu 28 Mei 2022 Tim Sar masih akan melanjutkan upaya pencarian Eril, metode pencarian pagi ini lebih intensif yaitu dengan perahu atau boat search juga menggunakan drone untuk menyisir tepian Aare, dan melakukan penyelaman," kata Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman D Hadad saat memberikan keterangan resmi, Sabtu (28/5).

Ia mengatakan otoritas Swiss meyakini Eril dapat ditemukan dalam waktu dekat. Hampir semua korban hanyut serupa Eril ditemukan dalam kurun waktu tiga pekan.

Eril dinyatakan hilang pada Kamis pagi (26/5) waktu Swiss. “Sebetulnya tidak ada batas waktu maksimum kapan pencarian ini akan dihentikan, karena ketika kemarin kami bertemu dengan tim SAR dan polisi sungai mereka mengatakan ‘adalah menjadi tugas kami untuk memastikan keamanan sungai ini',” ujarnya.

Menurut dia, otoritas Swiss menyatakan tiga hari pertama menjadi waktu yang sangat krusial dalam pencarian. Meskipun sebagian besar kasus yang terjadi sebelumnya, korban baru bisa ditemukan setelah tiga minggu usai dinyatakan hilang.

Baca juga: Gunakan Drone, Tim SAR Terus Cari Anak Ridwan Kamil

“Mayoritas kejadian serupa pada tahun-tahun sebelumnya itu 99,9% (kemungkinan) ditemukan dalam tiga minggu. Itu menurut pengalaman polisi air yang puluhan tahun menjaga sungai ini,” ujar Muliaman.

Dia menambahkan terdapat 15-20 kasus orang hilang ketika berenang di Sungai Aare per tahun. KBRI Bern akan terus berkoordinasi intensif dengan otoritas setempat dalam upaya pencarian Eril.

“Tim SAR menegaskan bahwa upaya pencarian Saudara Eril merupakan prioritas mereka saat ini. Mereka masih terus mengupayakan proses pencarian dengan menggunakan berbagai macam metode yang tersedia,” tutur dia.

Menurut dia, Kondisi Sungai Aare masih seperti waktu kejadian hilangnya Eril, deras dan keruh. Untuk itu, tim SAR menambah cara baru untuk menemukan putra sulung Ridwan Kamil tersebut.

"Tentu saja penyelaman dilakukan karena situasi sebab kalau air keruh karena bekas hujan atau salju. Karena Sungai Aare ini datangnya dari air salju yang meleleh sehingga relatif dingin suhunya dan biasanya salju meleleh ada kristal-kristal putih yang kadang membuat warna air keruh sehingga menyulitkan penyelaman," terangnya.

Selain itu, kata Mualimin, otoritas Swiss juga sudah merancang strategi lain yang diyakini akan meningkatkan potensi penemuan Eril. Sebanyak 20 orang dari polisi, medis, dan pemadam kebakaran terus mencari Eril yang dibekali drone.

"Lokasi pencarian adalah di area wallensea yang mencakup sepanjang 8 km wilayah Sungai Aare," pungkasnya. (OL-4)

BERITA TERKAIT