MENJELANG setengah abad sejak didirikan pada 1972 silam, keberadaan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dinilai punya peran penting dan kontribusi bagi pembangunan Indonesia.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Mardani H Maming, Jumat (27/5). "Dalam kurun waktu 50 tahun, HIPMI banyak melahirkan entrepreneur serta pemimpin muda di tanah air. HIPMi ingin membuktikan sebagai organisasi yang hebat dan siap menjadi pemimpin-pemimpin muda," ungkapnya.
HIPMI dibentuk sebagai wadah dunia usaha yang dapat menampung dan menghimpun aspirasi pengusaha muda Indonesia. HIPMI juga turut
bertanggung jawab terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketahanan nasional. "HIPMI turut mencari dan membentuk identitas pengusaha nasional dalam proses akselerasi dan modernisasi," tambahnya.
baca juga: HIPMI International Bussiness Forum Dorong UMKM Mendunia
Dalam catatan sejarah, HIPMI didirikan pada 10 Juni 1972 oleh Abdul Latief. Organisasi ini telah sukses mencetak kaderisasi wirausaha, dengan tampilnya tokoh-tokoh muda dalam percaturan dunia usaha nasional maupun internasional.
HIPMI juga ikut serta memantau kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, mencermati perkembangan situasi perekonomian dan menyikapi serta mengambil langkah-langkah strategis, tidak hanya untuk kepentingan organisasi, tetapi juga perekonomian bangsa.
"HIPMI dilatarbelakangi Konferensi KADIN ASEAN yang bertujuan agar dapat sejajar dengan pengusaha muda di tingkat Internasional. HIPMI terus berusaha menggerakkan sektor perekonomian seperti sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan SDM serta permodalan," kata Mardani.
Lebih jauh dikatakan Mardani, sebagai ketua umum dirinya punya tanggung jawab mempersiapkan entrepreneur muda di Indonesia. Jumlah
pengusaha di Indonesia saat ini hanya 3,4 persen masih kurang untuk menjadi suatu negara maju yang butuh 12 hingga 14 persen. (N-1)