17 May 2022, 15:10 WIB

Omzet Pedagang Daging Sapi Merosot di Malang


Bagus Suryo | Nusantara

MI/Kristiadi
 MI/Kristiadi
Daging Sapi.

PENYAKIT mulut dan kaki (PMK) hewan ternak sapi berdampak pada menurunnya pembelian daging di Pasar Oro-Oro Dowo, Kota Malang, Jawa Timur. Pedagang pasar itu menyatakan dalam sehari biasanya menjual satu sampai tiga kuintal daging. Setelah PMK merebak, pembelinya menurun.

Kepala Pasar Oro-Oro Dowo, Kota Malang, Jumar Ngadiono, Selasa (17/5), menyatakan kendati demikian, harga daging sapi stabil dijual Rp120 ribu-Rp125 ribu per kg. Pantauan serupa juga terjadi di Pasar Bunulrejo.

Saat ini, lanjutnya, pemantauan sebatas pada harga dan daya beli. Soal kesehatan daging menjadi ranah rumah potong hewan. "Bila pembeli merasa dirugikan atau ada masalah bisa melaporkan ke kami," katanya.

Sedangkan harga daging di Pasar Besar Malang terpantau Rp115 ribu per kg pada Jumat (13/5) lalu. Saat ini, Pemkot Malang terus memantau dan memeriksa hewan ternak sapi di wilayahnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang Sri Winarni menekankan pemantauan, pemeriksaan dan edukasi kepada para peternak. Hal itu dilakukan setelah laporan pada Selasa (10/5) di Perumda Tunas Kota Malang seekor sapi mati mendadak dan dua ekor suspek PMK.

Sementara itu, PMK menyerang 115 sapi pedaging maupun sapi perah di Kabupaten Malang sesuai data Kamis (12/5). Pemkab Malang pun menutup seluruh pasar hewan guna mencegah keluar masuknya sapi dari dan ke Malang.

Sampai kini, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Nur Cahyo belum mengungkapkan perkembangan data terbaru jumlah sapi yang terindikasi PMK.(BN/OL-10)
 

BERITA TERKAIT