17 May 2022, 14:58 WIB

Kecelakaan Bus Ardiansyah: Sopir Bus Positif Konsumsi Amphetamine


Faishol Taselan | Nusantara

dok.Ant
 dok.Ant
Petugas melakukan evakuasi korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto Senin (16/5) yang menewaskan 15 orang.

POLDA Jawa Timur mengungkap fakta baru terjadinya kecelakaan tunggal Bus PO Ardiansyah yang menewaskan belasan penumpang. Sopir dinyatakan positif mengonsumsi amphetamine.

"Ada indikasi pengemudi menggunakan narkotika jenis sabu, hasil dari tes urin sementara, setelah dilakukan tes urine," kata Dirlantas Polda Jatim, Kombes Latief Usman di Surabaya, Selasa (17/5).

Pasca kecelakaan tim Polda Jatim melakukan pemeriksaan urin terhadap Ade Firmansyah, hasilnya dinyatakan positif mengonsumsi amphetamine, sementara sopir utama, Ahmad Ari Ardiyanto negatif.

Kini pihaknya melakukan penyelidikan lebih dalam setelah ditemuak zat tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Ditresnarkoba Polda Jatim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ini sekaligus memastikan sopir benar menggunakan narkoba atau tidak.

"Karena berdasar pengakuan sopir, yang bersangkutan tidak memakai narkoba," katanya.

Koordinasi dengan Ditres Narkoba Polda jatim, untuk mengetahui lebih rinci, apakah memakai narkoba itu di mana, dan kapan, karena ada waktu selama perjalnan Surabaya-Wonosobo dan ke Yogyakarta, ada waktu berhenti, dan ada waktu 1 jam sopir ini tidak mengikuti acara di Dieng.
Tidak hanya itu, hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa yang menjalan bus adalah sopir cadangan. Bahkan, yang bersangkutan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Baca Juga: Bus Ardiansyah Kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto, 14 Tewas

"Sopir cadangan ini ternyata tidak memiliki SIM. Kita akan cari tahu statusnya, apakah dia ini sopir cadangan atau hanya kernet. Kita akan minta keterangan lebih lanjut ke pihak perusahaan sejauh mana mereka merekomendasikan dan melepas kendaraan ini kepada sopir ini," katanya.

Dalam kesempatan terpisah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendatangi satu persatu rumah korban. Eri perintahkan agar semua instansi memberikan perhatian penuh terhadap keluarga korban. "Untuk BPBD sudah kami tugaskan sejak kemarin siang di masing-masing Rumah sakit di Mojokerto dan Gresik untuk mendampingi keluarga korban. Kebutuhan ambulance dan lain-lain kita support dari Surabaya untuk berangkatkan ke sana," kata Eri.

Dalam kunjunganya, Eri sempat mendengar keluhan dari keluarga korban yang terlanjur mengeluarkan uang pribadi untuk keperluan ambulance saat membawa kerabat korban ke Surabaya. "Nanti untuk itu akan kita reimburse dan ganti seratus persen untuk ambulance," katanya.

Selain itu, Pemerintah Kota juga sudah menyiapkan Tenaga Psikologis Dinas Kesehatan untuk melakukan pendampingan psikis dan trauma healing pada pihak keluarga korban. "Untuk hari ini sudah ada delapan petugas pendampingan yang langsung terjun," kata Futuh Rabitha Hasya Tenaga Psikologi Dinas Kesehatan Surabaya.

Tenaga Psikologi, kata Futuh nantinya tak hanya memberikan support pada keluarga korban meninggal tapi juga korban luka yang selamat.(OL-13)

Baca Juga: Kecelakaan Bus Ardiansyah di Tol Diduga akibat Pengemudi ...

BERITA TERKAIT