26 April 2022, 11:59 WIB

Wali Kota Pematangsiantar Canangkan Predikat Kota Toleransi Terbaik di Indonesia Harus Diraih Kembali


Apul Iskandar | Nusantara

MI/Apul Iskandar
 MI/Apul Iskandar
Plt Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani


MEMPERINGATI Hari Jadi ke-151 Kota Pematangsiantar, Plt Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani menegaskan Kota Pematangsiantar dikenal sebagai kota yang majemuk dan dihuni oleh berbagai suku, etnis dan agama. Dia berharap agar semua pihak tetap menjunjung tinggi, merawat serta meningkatkan kembali nilai-nilai toleransi antara suku, etnis dan agama di Kota Pematangsiantar sehingga predikat sebagai kota toleransi terbaik di Indonesia diraih kembali.

"Di kota yang kita cintai ini, kebersamaan dan gotong royong tentu harus tetap kita pupuk dan tentunya kita juga harus merawat dan melestarikan budaya lokal yang ada di tanah 'Habonaron Do Bona' ini. Kota
Pematangsiantar pernah berpredikat sebagai kota toleransi terbaik di Indonesia. Namun dalam 2-3 tahun terakhir predikat tersebut mengalami
penurunan. Karenanya kami berupaya meningkatkan kembali nilai-nilai toleransi antara suku, etnis dan agama di Kota Pematangsiantar sehingga predikat tersebut kembali kita sandang," kata Susanti saat Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Pematangsiantar di Ruang Sidang DPRD kota Pematangsiantar, Sumatra Utara, Senin (25/4).


Susanti memaparkan agar Kota Pematangsiantar kembali meraih Piala Adipura, saat ini telah memiliki Program LISA (Lihat Sampah Ambil).
Program Lisa ini diharapkan lingkungan di Kota Pematangsiantar akan bersih, sehat dan nyaman.

Kemudian dengan Program SS (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun), dalam pelayanan Aparat Pemerintah Kota Pematangsiantar kepada masyarakat.

Selanjutnya program peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembayaran pajak retribusi dengan mempergunakan transaksi nontunai. "Kesemua program di atas tentunya membutuhkan dukungan dari para Anggota Dewan yang terhormat serta semua pihak agar program yang kami laksanakan tersebut dapat terwujud," terangnya.

"Semoga dengan peringatan hari bersejarah ini, menjadi momentum bagi kita untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita lakukan dan berikan, bagi kota kita ini, sehingga melahirkan momentum perubahan demi kepentingan keluarga dan masyarakat tetapi juga bagi nilai-nilai budaya dan kemanusiaan. Mari kita berubah menjadi lebih baik dan menjadi yang terbaik, yang Insya Allah akan menghantarkan kita
ke kota yang lebih bermartabat," tambahnya.

Samentara itu, Ketua DPRD
Kota Pematangsiantar Timbul Marganda Lingga menjelaskan Hari kelahiran Kota Pematangsiantar
diperingati setiap tanggal 24 April. Ini disesuaikan dengan tahun lahirnya Raja Sang Naualuh Damanik pada 24 April 1871. Hal ini mengingatkan bahwa Raja Sang Naualuh Damanik merupakan Raja terakhir dari Raja Siantar.

"Delapan sifat Raja Sang Naualuh Damanik patut kita pegang dan jadi pengajaran turun-temurun buat generasi ke depan. Yaitu pengasih, pelayan, jujur, berani, bertanggung jawab, teguh pendirian, saling menghormati dan membangun. Maka sifat ini wajib kita turunkan kepada generasi penerus dan tetap menanamkan cinta budaya yang ada di Kota Pematangsiantar," pesannya.

Timbul Marganda berharap Kota Pematangsiantar menjadi kota yang amanah dan dapat menjadi tempat hunian yang nyaman dan ramah sehingga masyarakat Kota Pematangsiantar bisa tumbuh dengan harmonis sesuai dengan visi sehat, sejahtera dan berkualitas. (AP/OL-10)

BERITA TERKAIT