PT PLN (Persero) menggelontorkan dana Rp5 miliar lebih untuk pembangunan jaringan listrik di hunian sementara korban erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jatim.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran di Surabaya, Senin, mengatakan rincian itu adalah senilai Rp4,8 miliar untuk pembangunan jaringan listrik, sementara Rp276,87 juta untuk sambungan listrik ke 250 rumah pelanggan.
Progres pembangunan jaringan kelistrikan itu, kata dia, yakni untuk menyuplai 2.000 pelanggan di lokasi hunian sementara korban pascaerupsi Gunung Semeru.
"Kami terus berkoordinasi dengan Pemkab Lumajang terkait pembangunan jaringan kelistrikan, agar nantinya saat hunian sementara telah selesai digarap, sambungan listrik dapat segera dialirkan," katanya.
Saat ini, kata dia, telah selesai pengerjaan pembangunan jaringan tahap 1 yaitu sepanjang 2,048 kMs dan telah tersambung ke 250 hunian sementara.
Pembangunan total jaringan listrik ini disuplai Penyulang Pronojiwo yang membutuhkan penambahan 79 tiang Tegangan Menengah (TM), 133 tiang Tegangan Rendah (TR), 3.158 kMs jaringan SUTM, 6,447 kMs jaringan SUTR, 7 unit gardu distribusi untuk menyuplai sebanyak 2.000 hunian sementara.
PLN juga telah menawarkan kepada Pemkab Lumajang untuk menggunakan material Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai material pendukung pembangunan infrastruktur hunian sementara untuk relokasi pengungsi korban erupsi Gunung Semeru.
Material ini kemudian bisa diolah menjadi campuran pendukung produk bata ringan, batako, paving, beton jalan, beton konstruksi, spesi/luluhan untuk lantai rabatan dan pondasi hunian sementara oleh pihak Pemkab Lumajang jika dirasa dibutuhkan. (Ant/OL-12)