05 April 2022, 16:59 WIB

Harga Sembako Terus Merangkak Naik Di Pantura Jateng


Akhmad Safuan | Nusantara

ANTARA
 ANTARA
Ilustrasi 

MEMASUKI hari ketiga bulan Ramadan, harga bahan kebutuhan pokok di berbagai daerah di wilayah pantai utara (pantura) Jawa Tengah kembali merangkak naik. Kenaikan harga ditemukan antara lain di Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Grobogan, dan serta Salatiga.

Dari pemantauan Media Indonesia Selasa (5/4), harga beras kualitas bawah dari sebelumnya Rp10.000-Rp11.000 per kilogram naik menjadi Rp10.650-Rp11.400 per kilogram, gula pasir dari Rp14.000 menjadi Rp15.000 per kilogram, tepung terigu dari Rp9.000 menjadi Rp12.500 per kilogram dan telur ayam ras dari Rp24.000 menjadi Rp24.750 per kilogram.

Penaikan harga kebutuhan cukup mencolok terjadi pada cabe rawit dari
sebelumnya Rp40.000 menjadi 52.500 per kilogram. Kenaikan harga juga terjadi untuk cabai keriting dari Rp40.000 menjadi Rp42.500 per kilogram dan rawit merah Rp49.500 naik dari sebelumnya Rp40.000 per kilogram.

Sementara daging ayam ras di beberapa tradisional terpantau naik Rp500 per kilogram dari sebelumnya Rp34.000 menjadi Rp34.500 per kilogram. Daging sapi Rp138.750-Rp140.000 per kilogram, sedangkan minyak goreng kemasan Rp23.000-Rp25.000 per liter.

"Harga kebutuhan kembali naik sejak dari distributor, kami hanya mengambil keuntungan sedikit," ujar Khayanah,45, pedagang bumbu dapur di Pasar Johar Semarang.

Bawang merah yang sebelumnya Rp30.000 per kilogram, lanjut Khayanah, sekarang naik Rp31.750 per kilogram, demikian juga bawang putih dari Rp35.000 menjadi Rp37.000 per kilogram. "Bahkan ada yang jual hingga Rp40.000 per kilogram," imbuhnya.

Hal serupa juga diungkapkan Kunari, 50, pedagang di Pasar Wiradesa, Pekalongan, memasuki bulan Ramadan harga kebutuhan sudah merangkak naik dan sekarang ini kembali naik dari sebelumnya meskipun tidak terlalu banyak, namun baik stok maupun penjualan tetap stabil.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya mengatakan sejak sebelum Ramadan hingga awal bulan puasa ini terus dilakukan pemantauan terhadap harga sembako, meskipun terjadi sedikit peningkatan namun hingga saat ini masih terkendali.

"Hanya warga masih kesulitan memperoleh minyak goreng curah karena jumlah terbatas, maka itu yang menjadi perhatian dan kerja keras kita agar warga terutama UMK dapat memperoleh migor murah dengan mudah," kata Ganjar Pranowo.

Ketersediaan sembako di Bulog cukup banyak dan dapat memenuhi hingga usai lebaran, ungkap Ganjar Pranowo, sehingga jika harga kebutuhan pokok tidak terkendali maka akan dilakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga. (OL-15)

BERITA TERKAIT