09 February 2022, 09:21 WIB

Hasil Uji dengan Metode SGTF, 53 Sampel 46 Probable Omikron


Agus Utantoro | Nusantara

THOMAS KIENZLE / AFP
 THOMAS KIENZLE / AFP
Ilustrasi

KETUA Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Selasa (8/2) mengatakan, dalam sepekan terakhir ini sebanyak 53 sampel yang diuji laboratorium menggunakan metode SGTF (S-Gene Target Failure) 46 sampel dinyatakan probable omikron.

Heroe menjelaskan setelah dinyatakan probable, uji lab dilanjutkan dengan menggunakan metode WGS (Whole Genome Sequencing) untuk penegakan diagnose. "Namun hasilnya masih belum keluar," kata Heroe, Selasa (8/2).

Menurut Heroe, tidak semua sampel yang dikirim itu berasal dari sampel warga Kota Yogyakarta. Namun ada pula yang berasal dari luar Yogyakarta. Hal itu, ujarnya ada yang diambil dari pasien yang berasal dari luar Yogyakarta. "Karena memeriksakan atau diperiksa di Kota Yogyakarta dan kemudian dinyatakan positif, maka kasusnya tercatat di Kota Yogyakarta," katanya.

Heroe Poerwadi yang sehari-harinya adalah Wakil Walikota Yogyakarta itu mengungkapkan, pada pekan terakhir Januari lalu, yang dinyatakan
probable hanya 4, namun kini jauh lebih tinggi.

Ia menduga varian omikron ini telah menjadi pemicu naiknya kasus covid-19 di Yogyakarta. Karena itu ia meminta agar masyarakat lebih
waspada dan terutama menegakkan protokol kesehatan.

Diingatkan setidaknya 85% orang yang terkonfirmasi positif, tidak menunjukkan adanya gejala. "Tetapi kalau yang terpapar itu orang yang
punya komorbid menunjukkan gejala yang lebih parah," ujarnya. Sepanjang Selasa, di Kota Yogyakarta terdapat penambahan 119 kasus,
sehingga kasus aktif sebanyak 380 kasus. (OL-12)

BERITA TERKAIT