FORUM Kerukuan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk menjaga kondusivitas menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022. Imbauan itu diungkapkan karena Jawa Barat masuk tiga terendah
toleransi pada dua tahun lalu.
Ketua FKUB Jawa Barat Rafani Achyar mengatakan, pihaknya mendorong agar
terbangun toleransi di Jawa Barat, terutama di momentum perayaan agama.
"Kami ingin Jawa Barat menjadi contoh toleransi, maka kita menghormati
dan menghargai perayaan Natal dan Tahun Baru, sehingga tidak ada
gangguan apapun dan bisa berjalan baik," katanya di Bandung, Rabu
(22/12).
Tidak hanya menjaga kondisivitas, ia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, baik ketika perayaan Natal maupun Tahun Baru. Karena saat ini masih dalam n
situasi pandemi serta munculnya varian baru covid-19 yakni omikron .
"Harapan kami, tentu perayaan Natal ini dapat berjalan dengan lancar ,
aman dan damai. dalam menghadapi tahun baru, kami mengimbau kepada
masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang berpotensi penyebaran
covid-19," tuturnya.
Meski saat ini kasus covid-19 sedang turun, namun kewaspadaan dan
protokol kesehatan harus tetap dijaga oleh masyarakat. Dengan demikian,
anjuran pemerintah untuk tidak menimbulkan kerumunan diharapkan tetap diikuti.
"Tahun baru tetap berjalan, sebagaimana tahun sebelumnya. Walaupun tidak ada keramaian tapi tetap hikmat, sehingga bisa menikmati ketenangan dan kenyamanan. Mudah-mudahan pada 2022 nanti situasi bisa menjadi normal kembali," terangnya.
Rafani menjelaskan bahwa pihaknya juga akan melakukan doa bersama lintas agama dalam menyambut Tahun Baru 2022. Kegiatan tersebut akan
dilakuka secara hybrid, yakni tatap muka dan online.
Dia berharap kegiatan tersebut dapat diikuti oleh kota dan kabupaten di
Jawa Barat. Dengan harapan, melalui kegiatan tersebut maka kondisi
masyarakat dapat lebih baik dari tahun sebelumnya, baik ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya.
"Mendekati pengujung akhir tahun, kita akan melakukan doa bersama yang
diikuti lintas agama. Kita jangan lengah dengan kondisi pandemi saat ini yang landai. Berdoa harus dilakukan setiap saat sehingga pertolongan Tuhan itu senantiasa diberikan kepada kita," katanya. (N-2)