PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat akan melakukan penutupan sejumlah ruas jalan untuk memgatasi mobilitas masyarakat terutama pada malam pergantian tahun selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kebijakan ini sesuai dengan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 62 Tahun 2021.
Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Transportasi pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Asep Kuswara menuturkan, panduan sesuai Inmendagri 62 tersebut transportasi umum juga diberlakukan sejumlah aturan penyesuaian. Berdasarkan Inmendagri untuk perjalanan transportasi umum salah satunya harus vaksin dua kali dan sudah antigen.
"Kondisi terkini di sejumlah terminal, stasiun kereta api dan bandara di Kota Bandung masih terpantau lenggang, jumlah penumpang di terminal sekitar 30 persen dan di bandara tidak ada penumpukan penumpang. Mudah-mudahan menjelang Nataru seperti ini orang enggan ke luar kota," kata Asep, Jumat (3/12)
Menurut Asep, selain menempatkan petugas di lokasi-lokasi penyekatan, petugas juga turut memantau sejumlah lokasi khususnya saat libur Nataru. Karena sudah pernah mengalami level 3 tinggal evaluasi saja. Ada beberpa kegiatan masyarakat yang dibatasi lagi. Antara lain tempat tertentu dan kegiatan yang tidak diperbolehkan.
Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung, AKP Asep Kusmana menambahkan, pihaknya bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, sudah menyiapkan skema penutupan sejumlah jalan saat malam tahun baru dengan dibantu jajarn dari Satpol PP juga TNI.
Penutupan jalan akan dilaksanakan di kawasan ring 1 dengan pola pengaturan waktu 18.00-05.00. Rencana penutupan jalan bakal dilakukan di 10 lokasi yaitu di Jalan Asia Afrika-Tamblong, Jalan Naripan-Tamblong, Jalan Braga-Naripan, Jalan Banceuy-Asia Afrika, Jalan Lembong-Tamblong. Kemudian sepanjang Jalan Merdeka, sepanjang Jalan Ir. H. Djuanda, Jalan Purnawarman, Jalan Dipatiukur, dan Alun-Alun Timur.
"Sekalipun dilakukan penutupan jalan namun terdapat sejumlah pengecualian bagi masyarakat untuk melintas. Koordinasi juga akan dijalin bersama hotel dan pengelola pusat perbelanjaan yang masuk di dalam penyekatan," jelasnya.
Menurut Asep, pengecualian tersebut misalnya misalnya ada tamu akan masuk hotel, penduduk setempat, ambulans dan lainnya dan tentunya tinggal menyampaikan keperluannya kepada petugas yang menjaga di titik tersebut.
"Selain penutupan jalan kami juga menyiapkan skema rekayasa jalan, pengalihan arus akan dilaksanakan apabila di sejumlah lokasi yang disinyalir berpotensi lokasi berkumpulnya masyarakat terpantau sudah melebihi kapasitas maksimal," ucapnya.
Untuk pengaturan ganjil genap, Asep menyebutkan saat ini skema tersebut masih tetap dijalankan. Namun hanya diberlakukan saat akhir pekan saja. Lokasinya masih tetap di pintu keluar tol di Kota Bandung, yakni Tol Pasteur, Pasirkoja, Kopo, Moh. Toha dan Buahbatu. Serta satu penambahan di Terminal Ledeng.
"Saat malam pergantian tahun nanti rencananya akan ditambah ganjil genap ini yaitu di perbatasan Cibiru dan Cibeureum. Tapi belum pasti, nanti menunggu dulu keputusan hasil rapat pimpinan," tambahnya. (OL-15)