29 November 2021, 21:05 WIB

Banjir Belum Surut, Petani Indramayu Belum Mulai Musim Tanam


Nurul Hidayah | Nusantara

Ant/Dedhez Anggara/
 Ant/Dedhez Anggara/
 Warga melintasi jalan yang terendam banjir di desa Babadan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

PETANI di Indramayu belum bisa mulai tanam padi. Dikarenakan areal sawah di desa mereka masih terendam banjir. Khususnya di Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

Wahudi,60, seorang petani setempat menjelaskan banjir yang merendam sawah di desa mereka sudah terjadi sejak 2 hari lalu. "Sawah terendam karena limpasan sungai Congger yang melintasi di desa kami," tutur Wahudi, Senin (29/11). Kini ketinggian air mencapai sekitar satu meter atau lutut orang dewasa.

Padahal, lanjut Wahudi, ia dan petani lainnya berniat untuk mulai menebar benih pekan ini. "Tapi saya juga bersyukur belum tebar benih," tuturnya.

Karena jika benih sudah ditebar dan sawah terendam banjir petani akan mengalami kerugian. Ini berarti mereka akan melakukan tebar benih kembali yang berarti benih baru harus dibeli lagi.

Wahudi juga berharap banjir yang merendam areal sawah bisa segera surut. "Saya dan petani lain sebenarnya ingin segera memulai musim tanam," tuturnya.

Diperkirakan pelaksanaan tanam akan mundur jika banjir tidak segera surut. "Semoga banjir cepat surut dan kami bisa cepat tanam," tutur Wahudi.

Selain merendam sawah, banjir akibat luapan Sungai Congger juga sempat menggenangi akses jalan di Desa Muntur menuju Desa Ranjeng di kecamatan Losarang. Aparat kepolisian dari Polsek Loarang turun untuk menyusuri Sungai Congger dan mencari penyebab terjadinya banjir yang menggenangi sawah dan jalan desa.

"Penyebab banjir diketahui akibat pintu air yang tidak berfungsi," tutur Kapolsek Losarang, Kompol Mashudi.

Selain itu kondisi Sungai Congger juga mengalami pendangkalan yang cukup tinggi sehingga tidak mampu menampung debit air yang meningkat di musim penghujan ini.

Kondisi ini diperparah dengan ketinggian tanggul sungai yang rendah sehingga air sungai dapat melimpas. "Sekarang kondisi aliran air masih deras," tutur Mashudi. Untuk itu masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan waspada. (OL-13)

Baca Juga: Lamongan Bangkitkan Perekonomian dengan Pemberdayaan Pesantren

BERITA TERKAIT