12 November 2021, 20:07 WIB

Klaster Covid-19 Muncul Lagi Di Sleman


Agus Utantoro | Nusantara

DOK MI
 DOK MI
Ilustrasi 

BUPATI Sleman, DIY, Kustini Sri Purnomo mengaku prihatin dengan meningkatnya kasus covid-19 di wilayah tersebut dalam sepekan terakhir.

"Setelah 75 warga Sleman dinyatakan positif covid-19 akibat dari  takziah dari Kabupaten Bantul, kali ini klaster baru muncul dari sebuah  home industri tahu di Somodaran, Banyuraden, Kapanewon Gamping," kata  Kustini, Jumat (12/11).

Kustini mengemukakan, informasi yang disampaikan Dinas Kesehatan 10 orang karyawan yang bekerja di usaha pembuatan tahu dinyatakan positif  covid-19 dan 6 diantaranya bergejala. Ia menjelaskan sebenarnya saat ini jajaranya tengah berusaha keras untuk menurunkan angka penularan covid-19, meningkatkan angka sembuh dan sekaligus menekan terjadinya penambahan kasus baru.

"Ini jadi keprihatinan bersama. Di saat kita sudah berhasil menurunkan level (PPKM), tetapi justru mulai muncul klaster-klaster baru yang tidak kita inginkan," kata Kustini.

Apalagi dari informasi yang didapatnya, kesepuluh warga yang terpapar covid-19 sudah mendapatkan suntikan dosis vaksin. Munculnya dua klaster tersebut diyakini karena penerapan protokol kesehatan yang mulai kendor.

Dengan tegas, Kustini menyatakan, meskipun sudah divaksin, jika prokesnya kendor hanya akan jadi sia-sia. <Makanya selalu saaya sampaikan patuhi prokes, prokes prokes di setiap kesempatan bertemu masyarakat," terangnya.

Ditegaskan Kustini, meskipun Kabupaten Sleman telah turun di level 2, masyarakat diminta agar jangan kendor menerapkan protokol kesehatan.  Dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, penularan covid-19 di masyarakat dapat semakin ditekan dan tidak terjadi peningkatan kasus karena pandemi masih belum berakhir.

"Sedari awal saya sampaikan, jangan euforia. Sekali kita lengah, Virus covid-19 ini akan kembali menular dan bisa  menyebabkan dampak yang sangat luas. Tidak hanya pada aspek kesehatan saja, tetapi sampai ke  kegiatan sosial perekonomian dan," tegas Kustini. (OL-15)

 

BERITA TERKAIT