PEMERINTAH akan terus berkomitmen mendorong terwujudnya harga eceran tertinggi (HET) untuk garam rakyat. Kebijakan itu dilakukan semata-mata untuk kesejahteraan petani garam lokal.
“Kita harus mencari keseimbangan antara garam impor dan garam produksi lokal. Karena kalau bukan kita yang memikirkan nasib para petani garam, siapa lagi?” kata Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Baca juga: Anggota DPR Minta Perhatikan Kesejahteraan Penambak Garam
Harga garam di tingkat petani saat ini masih belum menunjukkan kenaikan. Bahkan, petani garam di Cirebon, Jawa Barat, sempat melaporkan bahwa harga garam sempat berada dibawah Rp400 per kg.
Para petani pun mengeluhkan kebijakan impor garam yang mengakibatkan harga garam rakyat anjlok. Oleh karenanya, petani garam meminta pemerintah untuk membuat kebijakan yang membantu menjaga kestabilan harga, yakni melalui HET.
“Harga garam sampai saat ini tidak memberikan kepastian dan keuntungan bagi para petani,” lanjut Moeldoko. “Petani garam sama dengan petani lainnya, mereka selalu diombang-ambingkan harga,”.
Lebih lanjut Moeldoko mengatakan bahwa KSP bersama Kemenkomarves dan kementerian serta lembaga lainnya telah melakukan koordinasi untuk mengatur tata niaga garam. Harapannya ke depan tidak ada lagi impor garam oleh pihak ketiga karena garam akan diimpor oleh industri atau produsen. Tujuannya untuk mencegah terjadinya impor berlebihan yang dapat menghancurkan pasar dan berdampak pada petani garam. (Ant/A-1)