KELOMPOK sadar wisata (Pokdarwis) Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kudus, Jawa Tengah, mulai bergeliat kembangkan sektor agrowisata buah nanas. Sedikitnya 1.500 bibit buah nanas ditanam di lahan milik Pemdes setempat, Kamis (7/10).
"Meski pandemi covid-19, kami akan tetap bangkit kembangkan sektor wisata Desa demi perputaran ekonomi masyarakat Desa Pedawang. Total ada 1.500 bibit buah nanas ditanam sebagai upaya bangkitkan wisata edukasi buah nanas," kata Ketua Pelaksana Pokdarwis Desa Pedawang Rubiyanti usai penanaman bibit buah nanas secara simbolis.
Dari 1.500 bibit yang ditanam, terdapat 8 jenis bibit buah nanas. Dari hasil studi banding yang dilakukan, delapan jenis buah nanas tersebut dinilai cocok untuk dikembangkan di lahan pertanian desa setempat.
"Jenis bibit nanas yang ditanam yakni seperti jenis lokal sendiri, ada nanas dari Subang, ada nanas Siak Riau, ada juga dari Blitar, jenis nanas merah, nanas madu pemalang, dan lainnya," jelasnya.
Pihaknya menceritakan rencana ke depan sudah tersusun. Sebagai desa wisata, memanfaatkan buah nanas nantinya juga dapat dimanfaatkan sebagai wisata edukasi mulai tanam buah nanas, perawatan hingga petik buah nanas langsung dari kebunnya.
"Kami tidak tunggu 1 tahun untuk panennnya. Kami akan kembangkan serat daunnya, kita sudah punya projek tertentu (kerajinan), untuk mengolah serat daun nanas," terangnya.
Baca juga: Vaksinasi Industri di Kudus Sasar 500 Ribu Pekerja
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah mengapresiasi upaya masyarakat Desa Pedawang dalam berkembang meski ditengah pandemi covid-19. Inovasi dan kreativitas mengolah buah nanas yang dimiliki menjadi daya tarik wisata, mengingat agrowisata kebun buah nanas menjadi satu-satunya di Kudus.
"Karena yang diangkat ini adalah pertanian harapannya membuka suatu peluang wisata agro. Wisata agro kebun buah nanas ini hanya di Desa Pedawang saja, yang lain belum ada," ungkap Mutrikah.
Pihaknya berpesan masyarakat desa wisata harus mampu mengekplorasi potensi yang ada agar terus mampu berkembang. Meski belum ada investor, dengan kreativitas yang dikembangkan nantinya mampu mewujudkan desa wisata mandiri.
"Kita harapkan desa wisata bisa mandiri dari segi ekonomi, masyarakat bisa berkegiatan tingkatkan ekonomi. Masyakarat kita gerakan, inovasi produk menjadi nilai tambah," sambungnya.
Hingga kini, di Kabupaten Kudus terdapat 28 desa wisata dengan kategori desa wisata rintisan, desa wisata berkembang dan desa wisata maju.(OL-5).