SELURUH daerah di Jawa Barat kini berada di zona kuning atau kategori risiko rendah dengan skor 2,73. Ini berdasarkan data Bersatu Lawan Covid-19 periode 13-19 September 2021.
"Kita sudah zona kuning semua, tingkat kepatuhan naik di 91%, jaga jarak naik di 89%," ucap Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, Jumat (24/9).
Periode sebelumnya atau 6-12 September 2021, dari 27 kabupaten/kota tercatat masih masuk zona oranye atau risiko sedang yakni Kabupaten Cirebon. Namun kini statusnya mengalami perbaikan.
Meski bebas zona oranye dan merah, disiplin prokes 5M harus ditingkatkan karena pandemi belum usai. Kenyataannya sudah terlihat. Data per 23 September 2021 tingkat kepatuhan warga Jabar dalam memakai masker mencapai 91,09% dan jaga jarak 89,54%.
Ridwan juga menyampaikan kabar gembira lain, yakni angka kasus aktif yang kembali menurun. Data Bersatu Lawan Covid (BLC) periode 23 September 2021, angka kasus aktif di Jabar hanya 3.843 atau turun 143 kasus dari hari sebelumnya. Di satu sisi angka kesembuhan meningkat 373 menjadi 683.088 orang.
"Kasus aktif tinggal 3.800-an sehingga mudah-mudahan seiring waktu, dukungan beberapa minggu ke depan kita bisa mengurangi drastis lagi kasus aktif yang ada di Jawa Barat," katanya.
Dari jumlah tersebut, ada tiga daerah yang memiliki angka kasus aktif paling tinggi yakni Kota Cimahi 2,96%, Kabupaten Ciamis 1,62%, dan Kabupaten Bandung 1,16%.
Ridwan Kamil menambahkan, tingkat keterisian kamar tidur (bed occupancy rate atau BOR) untuk Covid-19 di rumah sakit rujukan kembali menurun. Dari puncaknya yang menjadi 91% kini menjadi 6,28% saja per 23 September 2021. (Put/OL-09)