MESKIPUN jumlah warga terpapar covid-19 terus berkurang dan masuk zona kuning, namun kegiatan tracing di Kabupaten Sidoarjo tetap gencar dilakukan. Hingga data Sabtu (4/9), jumlah total warga Sidoarjo terpapar covid-19 mencapai 24.560 orang. Sementara tingkat kesembuhan mencapai 23.216 orang dan yang meninggal dunia 937 orang.
Jumlah warga terpapar covid-19 di Sidoarjo saat ini terus menunjukkan penurunan berkat kegiatan testing, tracing dan treatment (3T). Meskipun secara signifikan upaya penanganan covid-19 sudah membawakan hasil, namun kegiatan 3T di Sidoarjo tetap gencar dilakukan.
Komandan Kodim 0816 Letkol Infanteri M Iswan Nusi mengatakan, petugas babinsa, bhabinkamtibmas bersama bidan dan perangkat desa gencar melakukan 3T di lapangan. Bahkan rasio tracing di Kabupaten Sidoarjo adalah tertinggi di Jawa Timur.
"Rasio tracing kita berdasarkan data Silacak tertinggi dari akhir bulan Agustus lalu hingga sekarang," kata Iswan Nusi.
Di Kabupaten Sidoarjo, tracing akan dilakukan pada minimal 15 orang kontak erat penderita covid-19. Artinya apabila ada satu warga terpapar covid-19, maka akan dilakukan tracing sedikitnya pada 15 orang yang memiliki kontak erat dengan penderita tadi.
Tracing ini perlu dilakukan untuk memutus penyebaran covid-19. Selain itu untuk mencegah terjadinya klaster penyebaran covid-19 baru terutama rumah tangga atau keluarga.
Komandan Rayon Militer Buduran Kapten Chb Kamsuri menambahkan, tracing ini dilakukan tidak selalu dengan mendatangi orang kontak erat. Tracing bisa dilakukan lewat telepon.
"Orang yang kontak erat kita testing dan bila hasilnya positif akan kita bawa ke tempat isolasi terpusat agar cepat sembuh dan tidak memunculkan klaster keluarga," kata Kamsuri. (HS/OL-10)