12 August 2021, 19:51 WIB

Cianjur Anggarkan Pembelian Alat Transfusi Plasma Konvalesen


Benny Bastiandy | Nusantara

MI/VICKY GUSTIAWAN
 MI/VICKY GUSTIAWAN
Ilustrasi 

PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menganggarkan pembelian alat transfusi donor plasma konvalesen. Alat tersebut akan digunakan ketika alat pendingin (freezer) sudah di-droping dari Pemprov Jabar.

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengaku Cianjur cukup membutuhkan alat donor plasma itu. Hanya saat ini masih terkendala belum adanya alat pendingin untuk menyimpan plasma yang didonorkan penyintas covid-19.

"Kita sudah anggarkan. Tinggal menunggu saja. Cuma yang belum dianggarkan itu freezer-nya. Kami sudah koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jabar. Mudah-mudahan nanti alat freezer-nya didrop dari provinsi," kata Herman, Kamis (12/8).

Menurut Herman keberadaan freezer cukup penting. Sebab, ketika ada penyintas covid-19 yang ingin berdonor plasma konvalesen, maka bisa disimpan sebagai cadangan. "Kalau tidak ada freezer kan saat donor harus langsung diberikan. Tapi kalau ada freezer, maka bisa kita cadangkan. Alat donor plasmanya dari kita (Pemkab Cianjur), freezer-nya dari provinsi," jelasnya.

Belum adanya alat donor plasma konvalesen, kata Herman, membuat penyintas covid-19 disarankan ke Bandung atau Cirebon. Nanti, kata Herman, alat donor plasma konvalesen itu rencananya akan disimpan dan dikelola PMI Kabupaten Cianjur. "Kita inginnya nanti disimpan di PMI karena lebih profesional," jelas Herman.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Rudi Syachdiar Hidajath, mengatakan alat donor konvalesen itu relatif cukup mahal sehingga, PMI Kabupaten Cianjur belum memilikinya.

"Kalau tidak salah harganya di atas Rp1 miliar. Hingga saat ini kami belum bisa melayani donor konvalesen," kata Rudi. (BK/OL-15)

BERITA TERKAIT