07 August 2021, 23:18 WIB

50 Bank Sampah Palangka Raya Didigitalisasi


Mediaindonesia.com | Nusantara

ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
 ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Ilustrasi

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah melakukan digitalisasi operasional 50 bank sampah di kota itu untuk meningkatkan layanan terkait dengan persampahan di masyarakat setempat.

"Langkah awal dimulai dengan 50 bank sampah dan nantinya akan terus kita memperbanyak bank sampah yang terlibat. Ke depan juga akan kita tunjuk bank sampah induk dan lainnya sebagai pendukung," kata Kepala DLH Kota Palangka Raya Achmad Zaini di Palangka Raya, Sabtu (7/8) malam.

Dia menambahkan keberadaan bank sampah digital suatu langkah maju di tengah semakin berkembang era digital sekarang ini.

Masyarakat "Kota Cantik" itu, dapat mengakses layanan bank sampah digital mengunduh aplikasi "Mountrash" di Google Playstore secara gratis yang selanjutnya melakukan pendaftaran peserta sesuai arahan di aplikasi tersebut.

Ia mengatakan melalui aplikasi tersebut masyarakat menjadi mudah menyetorkan sampahnya dan bisa diambil langsung ke rumah oleh petugas bank sampah.

Melalui layanan itu, warga antara lain dapat menambah penghasilan karena saat menukarkan sampah akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang dimiliki.

"Program bank sampah digital ini merupakan salah satu upaya mewujudkan Kota Palangka Raya yang 'Cantik dan Bersih' dan salah satu bagian dari misi pembangunan Kota Palangka Raya yaitu 'Smart Environment'," katanya.

Layanan bank sampah digital yang bertujuan mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuatan akhir (TPA) itu, secara resmi diluncurkan pada Jumat (6/8) hasil kerja sama DLH Kota Palangka Raya dan PT Mountras Avatar Indonesia Jakarta. Kerja sama ini sebagai yang pertama di Kalimantan Tengah.

Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu meminta penerapan secara digital bank sampah itu semakin diperluas.

"Selain bisa mengatasi sampah atau limbah masyarakat, ini kesempatan yang baik sebagai langkah memperkuat inovasi dalam pengelolaan sampah. Banyak yang bisa kita benahi di Kota Palangka Raya ini, meski di tengah pandemi COVID-19,” katanya.

Melalui pernyataan tertulis, CEO Mountrash Avatar Indonesia Gideon W. Ketaren mengatakan digitalisasi bank sampah semakin mempermudah pengelolaan sampah.

"Tidak mudah mengatasi persoalan sampah tapi ini merupakan langkah revolusi mental yang seharusnya diikuti daerah-daerah lain. Palangka Raya sudah memberikan contoh yang baik kepada daerah-daerah lain,” katanya. (Ant/OL-12)

BERITA TERKAIT