BERTEPATAN dengan Hari Bakau Sedunia 2021, Traveloka, lifestyle superapp di Asia Tenggara, berkolaborasi dengan Sahabat Pulau Indonesia, organisasi berbasis aksi
kepemudaan yang berfokus pada masalah pesisir pantai, meluncurkan inisiatif sosial berkelanjutan penanaman 10 ribu bibit bakau di Pantai Batu Berang, Desa Mertak, Mandalika,
Nusa Tenggara Barat (NTB).
Inisiatif ini meliputi kegiatan penanaman bibit bakau hingga proses pemeliharaan kelestarian bakau selama dua tahun yang melibatkan masyarakat lokal.
Adapun Program Penanaman Bakau ini merupakan bagian dari komitmen Traveloka dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia serta mendukung pemulihan pariwisata domestik melalui perkembangan ekowisata dan praktik pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.
Desa Mertak tercatat sebagai salah satu desa wisata dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, Lombok, serta daerah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Mandalika.
Desa wisata ini menawarkan wisata bahari dan ekowisata dengan pantai, pegunungan, dan bakau sebagai objek wisata utama. Namun, kondisi kawasan pantai di Desa
Mertak beberapa tahun terakhir menunjukkan penurunan akibat terjadinya erosi dan abrasi.
Selama satu tahun terakhir, bibir pantai telah bergeser sebanyak satu meter ke arah pantai. Untuk itu, penanaman bakau menjadi sangat penting untuk menahan laju abrasi, serta
menjaga kualitas ekosistem pantai dan biota bawah laut secara jangka panjang.
Dr. H. Zulkieflimansyah, Gubernur Nusa Tenggara Barat, mengatakan,“Kami sangat mengapresiasi kontribusi yang dilakukan Traveloka dan Sahabat Pulau Indonesia untuk
menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pesisir Pantai Batu Berang, Desa Mertak."
"Selain memiliki peranan penting untuk mengurangi penyusutan area pantai hingga meredam ancaman tsunami, area bakau juga dapat menjadi tempat budidaya ikan, kepiting, dan udang yang menjadi sumber penghidupan para nelayan," tuturnya pada keterangan pers, Selasa (27/7).
Penanaman bakau ini, menurut Gubernur NTB, dapat memperbaiki ekosistem pantai secara jangka panjang sehingga mampu mendukung produktivitas kegiatan
wisata di kawasan tersebut.
Selain itu, inisiatif penamanan bakau juga menjadi salah satu penunjang kesiapan Lombok sebagai tuan rumah MotoGP dan acara internasional lainnya ke depan.
"Kami mendorong masyarakat Desa Mertak untuk bisa berpartisipasi aktif dalam menjaga, memelihara, dan merawat tanaman bakau demi keberlangsungan Desa Wisata Mertak dan keindahan alamnya serta mendukung pariwisata NTB yang gemilang,” kata
Dalam menjalankan Program Penanaman Bakau ini, Sahabat Pulau Indonesia juga berkolaborasi dengan masyarakat Desa Mertak dan anggota BAPERA (Barisan Pemuda
Nusantara) Kecamatan Pujut untuk melakukan proses penanaman bibit bakau hingga pemeliharaan (penyiangan, penyulaman, penjarangan) kelestarian bakau.
Selain itu, komunitas-komunitas peduli lingkungan, pelaku wisata, dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) juga turut terlibat dalam program ini.
Albert, Co-Founder Traveloka, mengatakan,“Mandalika memiliki destinasi ekowisata dan olahraga air yang mengesankan yang harus kita jaga kelestariannya."
"Program Penanaman Bakau ini merupakan partisipasi aktif Traveloka dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di Mandalika, khususnya Pantai Batu Berang, Desa Mertak. Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGx) nomor 14 tentang pengelolaan laut dan pesisir secara berkelanjutan," paparnya.
"Dengan dilakukannya inisiatif untuk melestarikan lingkungan secara jangka panjang, kami berharap program ini dapat juga mendorong pertumbuhan ekonomi di
Desa Mertak, secara khusus, serta Mandalika dan Provinsi NTB," ujar Albert.
"Kontribusi ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab kami terhadap industri pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia dengan berfokus pada tiga pilar utama, yaitu: tata kelola lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi,” paparnya.
Program ini juga sejalan dengan misi Sahabat Pulau Indonesia untuk memulihkan dan melindungi hutan bakau. Indonesia memiliki hutan bakau terluas di dunia dengan total area
mencapai 3,2 juta hektare atau 22,4% dari total luas bakau dunia.
Hal ini menjadikan hutan bakau di Indonesia sebagai salah satu penopang terbesar dalam menjaga suhu bumi. Bertambahnya luasan bakau dengan penanaman yang masif dalam jangka panjang akan mampu memperbaiki kawasan pesisir pantai dan menjaga keseimbangan ekosistem biota bawah laut.
Noor Adrishya Aishvari, Pelaksana Tugas Direktur Sahabat Pulau Indonesia,mengatakan, “Sahabat Pulau Indonesia hadir untuk berkontribusi menyelesaikan tantangan
pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi dan metode pengajaran yang telah beradaptasi dengan protokol new
normal." (RO/OL-09)