08 July 2021, 10:50 WIB

Dua Kelurahan di Kota Sukabumi Zona Merah, Lainnya Oranye


Benny Bastiandy | Nusantara

dok.mi
 dok.mi
Ilustrasi

KELURAHAN Nanggeleng di Kecamatan Citamiang dan Kelurahan Selabatu di Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, Jawa Barat, berada pada zona merah penyebaran covid-19. Pergerakan kasus baru di kedua wilayah tersebut relatif cukup tinggi.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, menyebutkan dari 33 kelurahan tersebar di 7 kecamatan, mayoritas berada di zona oranye. Hanya sedikit yang berada pada zona kuning.

"Ada dua wilayah masuk ke zona merah yaitu Kelurahan Nanggeleng dan Selabatu. Memang kasusnya meningkat dan angka kematiannya cukup tinggi," terang Wahyu, Kamis (8/7).

Secara umum, kata Wahyu, angka kematian pasien covid-19 di Kota Sukabumi naik dua kali lipat. Terutama angka kasus kematian pada Juni. "Dibanding Mei, angka kasus kematian pada Juni memang melonjak hampir dua kali lipat. Catatan kami, selama Juni ada 21 kasus kematian," bebernya.

Melonjaknya angka penambahan kasus baru maupun angka kematian pasien covid-19 saat ini merupakan kedua kalinya selama berlangsung pandemi. Gelombang pertama melonjaknya kasus baru dan angka kematian di Kota Sukabumi terjadi pada periode November-Desember 2020.

"Pada tahun itu (November-Desember 2020) kasusnya juga ada sekitar 1.000-an dengan angka kematian hampir 45 kasus. Sekarang juga ada 1.000-an kasus, tapi angka kematian 21 kasus," ungkapnya.

Wahyu menuturkan, pasien konfirmasi covid-19 yang meninggal dunia mayoritas memiliki riwayat penyakit bawaan (komorbid). Di antaranya diabetes, jantung, maupun paru-paru.

"Termasuk kalangan lansia. Sebetulnya yang lansia ini kebanyakan tidak ke mana-mana. Mereka banyak berdiam di rumah. Tapi terpapar dari orang di rumah yang ke mana-mana," terangnya.

Sedangkan di kalangan anak-anak, sebut Wahyu, di Kota Sukabumi tidak terlalu menonjol. Kalaupun ada, kalangan anak-anak lebih cepat pemulihannya.

"Kalau anak-anak relatif tidak ada kasus yang meninggal dunia. Ini karena anak-anak lebih cepat pemulihannya," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Istana Pasir Tertinggi Dibangun di Denmark

 

BERITA TERKAIT