03 June 2021, 15:27 WIB

Dukung Pariwisata Bali, PUPR Bangun Embung Senilai Rp14,6 Miliar


Insi Nantika Jelita | Nusantara

Antara
 Antara
Ilustrasi embung yang dimanfaatkan sebagai kawasan wisata.

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Embung Sanur di Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali, sebagai upaya mendukung daerah konservasi air dan pariwisata di Pulau Dewata.

Pembangunan dilaksanakan kontraktor pelaksana PT Undagi Jaya Mandiri, serta Konsultan Supervisi PT Gaharu Sempana KSO PT Kencana Adhi Karma, dengan total biaya mencapai Rp14,5 miliar, yang berasal dari APBN Kementerian PUPR.

"Di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang masih kesulitan air bersih. Realitas seperti ini menjadi perhatian PUPR untuk membangun embung,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Kamis (3/6).

Baca juga: Setelah Bali, Sandiaga Sebut Ada Rencana Work From Lombok

Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Maryadi Utama mengatakan sebagai daerah konservasi air, embung siap menampung dan mereduksi air banjir, yang bermuara di Tukad Loloan dan Tukad Enjung. Menurutnya, pembuatan embung usulan dari Pemkot Denpasar kepada Presiden Jokowi saat berkunjung ke Pasar Badung pada 2019 lalu.

"Pembangunan embung ini merupakan program direktif Presiden RI. Menurut arahan Menteri PUPR, agar embung Sanur segera dibangun," jelas Maryadi.

Adapun pembangunan embung Sanur dilaksanakan dalam dua tahap. Untuk tahap pertama, berasal dari anggaran 2021, lalu tahap kedua menggunakan anggaran 2022. "Kontrak pembangunannya dilaksanakan pada 31 Maret 2021, dengan progres saat ini mencapai 2,35%," imbuhnya.

Baca juga: Perlancar Akses Riau-Sumbar, PUPR Bangun Tiga Jembatan Ganda

Berdasarkan catatan Kementerian PUPR, pembangunan Embung Sanur berada di atas lahan Tahura kurang lebih 2,3 hektare, dengan luas kolam Embung sebesar 0,96 hektar dan kapasitas tampungan 34.500 m3.

“Tinggi tanggul dari dasar tampungan yakni 5,18 meter. Dengan pembangunan embung ini, bisa mereduksi banjir, sebagai daerah konservasi air dan pariwisata di Kota Denpasar,” pungkas Maryadi.

Pada tahun ini, pengerjaan fokus pada penyelesaian bentuk embung dan pembangunan tiang pancang. Sedangkan penataan lanjutan, termasuk pembangunan sarana penunjang, dilakukan pada 2022.(OL-11)

 

 

BERITA TERKAIT