23 May 2021, 16:33 WIB

Rehabilitasi Korban Gempa Bumi Secepatnya Dilakukan


Faishol Taselan | Nusantara

 ANTARA FOTO/Irfan Anshori
  ANTARA FOTO/Irfan Anshori
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau rumah warga rusak akibat gempa magnitudo 5,9SR di Kecamatan Talun, Blitar, Sabtu (22/5/2021

PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur segera melakukan rehabilitasi rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa Bumi di Blitar, Jawa Timur.

"Perbaikan dengan penyegeraan sesuai  tingkat urgensi terutama untuk  warga yang kondisi rumahnya mengkhawatirkan jika ada gempa susulan atau ada angin khawatir genteng jatuh. Mereka juga perlu evakuasi sampai rumahnya terbangun," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah di Surabaya, Minggu (23/5).

Menurutnya, total perbaikan pada rumah rusak berat, rusak sedang akan dikoordinasikan lebih lanjut untuk dapat dicover BNPB, ataupun bisa dari BPBD kabupaten dan BPBD provinsi.

"Untuk rumah yang rusak berat maka bisa dilakukan perbaikan full paket seperti semenisasi, pembangunan MCK, dan sebagainya," ujarnya.

Terkait mitigasi bencana di Jatim, Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim terus melakukan mitigasi bencana secara kontinyu dan berkoordinasi dengan Kepala BMKG. Namun demikian, kondisi yang mitigasi bencana yang dilakukan dengan yang terjadi di lapangan tidak selalu linier.

"Dulu yang sudah diexercise bahkan Pak Pangdam dan Kapolda juga turun sampai menghitung titik evakuasi di Pacitan, kemudian di Banyuwangi. Tetapi yang terjadi bencana gempa terdampak di Malang, Lumajang, dan sebagian Blitar," kata Khofifah.

Karenanya, lanjut Khofifah, mitigasi bencana harus dilakukan lebih komprehensif ke depan. Kewaspadaan semua pihak termasuk pembuatan
konstruksi bangunan tahan gempa harus dioptimalkan utamanya di bagian selatan Pulau Jawa termasuk wilayah selatan Jatim. Ini penting, sebab selatan Pulau Jawa ini dilalui wilayah ring of fire, gempa di satu titik resonansinya bisa antarpulau atau antar provinsi.

Gempa bumi kembali mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, tepatnya pada Jumat (21/5) pukul 19:09:23 WIB. Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa berkekuatan magnitudo 6,2 SR  dimutakhirkan menjadi 5,9 SR tersebut berpusat di 57 Km Tenggara Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 km.

Berdasarkan informasi, BMKG memastikan gempa ini tak menimbulkan ancaman  tsunami, tetapi dirasakan 31 kabupaten/kota di Jatim. Selanjutnya diikuti sebanyak empat kali gempa susulan berkekuatan 2,9 SR, 2,7 SR, 2,8 SR, dan 3,1 SR.

baca juga: Rehabilitasi Rumah

Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Sabtu (10/4/2021) tercatat sebanyak 1 orang luka berat, dan 1 orang luka ringan akibat bencana alam tersebut. Gempa bumi itu juga mengakibatkan ratusan rumah, fasilitas kesehatan, sarana
pendidikan, dan tempat ibadah mengalami kerusakan mulai dari kategori rusak ringan, rusak sedang maupun rusak berat. (N-1)

 

 

 

BERITA TERKAIT