WARGA di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh menanam batang pisang di tengah jalan raya kawasan depan terminal terpadu Kota Sigli. Ini diduga aksi protes warga terhadap pemerintah yang terkesan membiarkan bertabur lubang di jalur menghubungkan Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh-Medan Sumatera Utara tersebut.
Amatan Media Indonesia, Selasa (16/2) ada ratusan lubang berbagai ukuran bertaburan di jalur nasional dan jalur Provinsi dalam kawasan Kabupaten
Pidie. Paling banyak adalah dari lintasan bundaran Simpang MTQ hingga perempatan jalan lampu track light SPBU Pulo Pisang.
Kemudian di ruas jalan provinsi Kota Sigli-Jabal Ghafur. Padahal itu adalah ruas jalan paling sibuk atau paling banyak dilalui pengendara bus angkutan
umum berbadan lebar dan truk barang ukuran besar.
"Sudah lama terbiarkan tanpa perbaikan. Bahkan sering kecelakaan lalulintas setelah terperosok lubang" kata Muslim, warga Kota Sigli.
Pelaksana Tugas (PLT) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pidie, Buchari AP, kepada Media Indonesia mengatakan ruas jalan tersebut adalah tanggung jawa pemerintah Provinsi Aceh.
Buchari mengaku sudah melaporkan kondisi memperihatinkan itu kepada pihak dinas terkait di tingkat pemerintah Provinsi Aceh. Untuk mencegah tidak
lebih parah dinas PUPR Pidie sudah pernah menambal dengan menggunakan semen beton.
"Sudah saya laporkan ke PUPR Pemerintah Provinsi Aceh. Tadi pagi saya laporkan lagi" tambak Buchari AP. (OL-13)
Baca Juga: Protes Jalan Rusak, Warga Medan Labuhan Lakukan Pemblokiran