25 April 2023, 13:34 WIB

MPR: Lebaran dan Mudik Harus jadi Momentum Tingkatkan Persaudaraan Anak Bangsa


Media Indonesia | Mudik

Antara Foto/Raisan
 Antara Foto/Raisan
Pemudik antre di gerbang tol Ciawi.

Momen Lebaran dan mudik merupakan hal yang sangat berkesan bagi masyarakat Indonesia. Karena itu, momen tersebut harus menjadi salah satu momentum untuk mneingkatkan rasa persatuan dan persaudaraan antar anak bangsa.

Semangat menjaga persaudaraan dan persatuan pascalebaran dan mudik ke kampung halaman itu dikatakan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat juga harus dijaga untuk menjalani kehidupan setelah Ramadan berlalu. Tidak hanya akan bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga, semangat itu juga akan sangat penting dalam menjalani setiap proses kehidupan bernegara.

"Setelah kembali dari kampung halaman dan mempertebal semangat persaudaraan di masa libur Lebaran, masyarakat diharapkan mampu meningkatkan semangat persatuan dalam keseharian," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/4).

Baca juga: Mudik ke Lampung, Zulhas Bagi-bagi Beasiswa untuk Ratusan Pelajar dan Mahasiswa

Pemerintah memperkirakan puncak arus balik di masa libur Lebaran 2023 akan terjadi pada pekan ini. Setelah pekan lalu diperkirakan 123,8 juta orang melakukan perjalanan ke kampung halaman dan berwisata ke sejumlah tempat di tanah air.

Lestari berharap pengaturan arus balik pada pekan ini dapat diterapkan dengan baik, agar masyarakat dapat kembali beraktivitas pascalibur Lebaran.

Baca juga: Mudik Lancar, Sekum Muhammadiyah Apresiasi Semua Pihak Termasuk Kapolri

Setelah memperkokoh silaturahmi dengan sanak saudara di kampung halaman, Rerie sapaan akrab Lestari juga berharap semangat masyarakat bangkit kembali untuk beraktivitas dengan kinerja yang lebih baik.

“Selain semangat untuk berkarya yang tinggi, juga penting membangun semangat persatuan anak bangsa dalam setiap aktivitas yang merupakan bagian dari proses pembangunan,” kara Rerie.

Rerie menjelaskan, berdasarkan catatan Bappenas, pencapaian sasaran makro pembangunan paruh waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 mengalami penurunan dan terdapat 21% indikator pembangunan nasional yang memiliki kinerja stagnan.

Padahal, Pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan yang pada September 2022 tercatat 9,57% itu, pada 2024 bisa ditekan hingga 6,5%.

Apalagi, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, pada tahun depan Indonesia menjalani proses pemilihan umum untuk menentukan pimpinan nasional dan para wakil rakyat di tingkat pusat dan daerah, yang sangat menentukan keberlangsungan pembangunan nasional di masa datang.

“Dalam proses pemilihan umum yang sarat dengan praktik kontestasi antaranak bangsa itu sangat diperlukan semangat persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan proses pembangunan yang jauh lebih baik,” tutup Rerie.

(Z-9)

BERITA TERKAIT