24 September 2023, 21:31 WIB

Nahdlatul Aulia Ingin Bangkitkan Jiwa Para Wali


Rahmatul Fajri | Megapolitan

DOK IST
 DOK IST
Nahdlatul Aulia menggelar doa bersama dan istighotsah di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (24/9).

KETUA Umum Nahdlatul Aulia, KH Sjech Khatibul Umam Wiranu memimpin doa bersama dan istighotsah di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (24/9).

Doa bersama dan kegiatan istighotsah dilakukan untuk mengobati hati bangsa dan negara Indonesia menjelang Pemilu 2024. Umam Wiranu berharap Presiden Joko Widodo dan presiden mendatang, serta seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan doa bersama untuk pertobatan sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Umam Wiranu mengatakan Nahdlatul Aulia merupakan salah satu dari bagian perjuangan tauhid dan thoriqoh dan melengkapi organisasi-organisasi yang sudah ada, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Dalam tausiyahnya, Umam Wiranu mengungkapkan ingin membangkitkan jiwa para wali sesuai dengan nama Nahdlatul Aulia yang berarti kebangkitan para wali.

Baca juga: Kemenag Siap Bersinergi dengan KPU Ciptakan Pemilu Damai

"Nahdlatul Aulia ingin membangkitkan kembali jiwa-jiwa wali yang ada di setiap orang," kata Umam Wiranu, melalui keterangannya, Minggu (24/9).

Lebih lanjut, Umam Wiranu juga mengungkapkan alasan menggelar istighotsah di kompleks Gelora Bung Karno. Ia mengatakan pemilihan kompleks Gelora Bung Karno karana mengacu pada perjuangan Soekarno dalam membangun pondasi tauhid dan thoriqoh.

Baca juga: Doakan Bangsa dan Negara, Nahdlatul Aulia akan Gelar Istighotsah

“Pada tahun 1963 Bung Karno bersama rakyat Indonesia mengadakan Ganefo, Indonesia berani memerdekakan diri dari bangsa lainnya dengan mengadakan pesta olahraga. Bangkitlah jiwanya, bangkitlah badannya,” tuturnya.

Istighotsah yang digelar bertepatan dengan hari lahir ke-17 Nahdlatul Aulia itu dihadiri sekitar 8 ribu orang jamaah dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Lampung, Bangkalan, Malang, Lumajang, Pati, Rembang, dan Semarang. Selain itu, acara juga turut dihadiri tokoh agama KH Said Aqil Siroj, Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Ahmad Nurwahid, KH Ridwan Mukti, Wakil Ketua KPK Nuril Ghufron, Sekda Kabupaten Cilacap Awaludin Muri, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Ma'mun Murod, serta Juru bicara Presiden RI era Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi.

Said Aqil Siroj memberikan sambutannya pada kegiatan doa bersama dan Istighosah. Ia menjelaskan bahwa gerakan thoriqoh merupakan revolusi spiritual, lebih dari revolusi mental. "Ini merupakan puncak perjalanan spiritual yang fokusnya kepada Allah," ujarnya. (Z-6)

BERITA TERKAIT