PENDISTRIBUSIAN pangan murah Pemprov DKI Jakarta yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) diprotes oleh warga.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun sudah mendengar terkait hal tersebut. Protes di antaranya proses antrian pangan murah yang membuat warga antri sejak subuh serta lokasi distribusi pangan murah yang semakin berkurang.
"Ada protes katanya ada masyarakat antri jam 4 pagi. Memang pas saya ke Muara Angke kan ada. Tapi kita minta kalau buka jam 8 ya datang jam 7," kata Heru di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (18/9).
Baca juga: Siap-siap Warga Jakarta! Ibu Kota Pindah, Seluruh Warga Harus Cetak Ulang E-KTP
Tidak hanya soal antrian yang harus dilakukan sejak subuh agar mendapatkan jatah pangan murah, warga juga memprotes adanya pungutan liar (pungli) di lokasi.
Heru pun menegaskan siap untuk menindak pelaku pungli.
Baca juga: Kenaikan Harga Beras Rawan Dipolitisasi
"Terus katanya ada pungli. Yang pungli tu siapa? Kalau aparat ya saya tindak," tegasnya.
Ia pun menduga antrian yang panjang agar warga bisa membeli pangan murah disebabkan antusiasme yang tinggi. Terlebih di saat sekarang ini ketika beberapa harga bahan pokok seperti beras tengah naik.
Kepala Sekretariat Presiden itu akan memanggil Dinas KPKP untuk berkoordinasi lebih lanjut demi kelancaran distribusi pangan murah.
Sebelumnya, warga pemegang Kartu Jakarta Pintar, Kartu Lansia Jakarta, hingga Kartu Prakerja bisa menebus sepaket bahan pangan dengan harga terjangkau yakni Rp120 ribu.
Di dalam paket tersebut sudah terdapat beras, daging sapi, daging ayam, ikan, gula pasir, minyak goreng, susu UHT, dan telur ayam. (Put/Z-7)