PENGELOLA Pasar Tanah Abang Blok A Heri Supriyatna membantah pasar tersebut sepi ditinggal pembeli. Menurut dia, jumlah pengunjung memang menurun tapi tidak signifikan.
Selain itu, ada penjelasan mengenai sepinya Pasar Tanah Abang pada waktu-waktu tertentu. Menurut dia, ada pola keramaian pengunjung di Pasar Tanah Abang.
Pasar pusat grosir tekstil terbesar di Indonesia itu umumnya akan ramai menjelang Ramadan, Idul Fitri, dan disambung saat Idul Adha.
Baca juga: Pedagan Anggap Sepinya Pasar Tanah Abang Akibat Persaingan Tidak Sehat
"Setelahnya fluktuasi pengunjung akan menurun ya seperti sekarang ini beberapa bulan setelah Idul Adha. Nanti ramai lagi awal tahun sampai mau lebaran," kata Heri ketika dihubungi Media Indonesia, Sabtu (16/9).
Ia pun membantah banyak toko-toko tutup. Menurutnya jika ada belasan toko tutup di saat fluktuasi pengunjung turun di Pasar Tanah Abang adalah hal yang normal. Untuk itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Baca juga: Satpol PP Jakpus Tertibkan PKM di Pasar Tanah Abang
"Karena memang ada pedagang yang tutup dulu sementara saat sepi. Nanti pas menjelang high season, dia buka lagi. Itu normal. Tapi kalau sampai 100 toko tutup itu nggak ada. 1-2 toko tutup itu masih normal," jelasnya.
Namun, menurut dia keramaian Pasar Tanah Abang akan segera terjadi dalam waktu dekat seiring dengan menjelang waktunya kampanye Pemilu 2024 yang berlangsung bulan depan.
"Kan saat kampanye itu, maaf, orang mungkin akan banyak yang membeli untuk bingkisan dalam partai besar. Dimana belinya? Pasti ke Tanah Abang. Kalau online mungkin bisa tapi apa iya ada yang menyediakan partai besar sampai ratusan," ujarnya. (Z-10)