DINAS Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kota Depok menemukan puluhan sapi terkena Lumpy Skin Desease (LSD) atau dikenal dengan virus lato-lato.
Ada 21 sapi yang baru ketahuan terkena virus dan diperkirakan hanya sebagian kecil dari populasi sapi dari peternakan di Depok.
“Ditemukan 21 kasus LSD dari populasi ternak yang ada di peternakan di Depok dan enam ekor sudah sembuh. Jumlah populasi 6.542 ekor yang ada di peternakan pada Mei ini," jelas Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan PKH, Dede Zuraida, Rabu (7/6).
Penanganan terhadap sapi yang sakit ialah dengan disuntik obat. Ada juga yang ditangani secara mandiri. Vaksinasi LSD pada sapi juga sudah lama dilakukan, selain vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksin harus diberikan kepada hewan yang akan dipotong untuk kurban.
Baca juga: Pemkot Surabaya Siapkan Vaksin Cegah LSD
“Pencegahan melalui vaksinasi LSD agar tidak terinfeksi penyakit. Kemudian, agar memenuhi syarat dan ketentuan lalu lintas hewan serta melaporkan kejadian penyakit maupun kasus kematian, tidak hanya untuk penyakit LSD,” ujarnya.
Sementara itu masih ada penjual hewan kurban di Depok yang tidak tahu adanya virus lato-lato. Boy Saenan, salah satu penjual hewan kurban di Tapos yang mengaku belum tahu soal virus yang menyerang sapi tersebut.
“Belum tahu soal sakit itu. Kalau bisa jangan sampai ada penyakit itu di sapi yang saya jual,” katanya.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit LSD pada Hewan Ternak
Dia pun berharap ada tindakan pencegahan yang dilakukan dinas terkait sehingga penyakit itu tidak menyebar luas dan bisa merugikan penjual kecil seperti dirinya.
“Kalau bisa dari dinas (turun tangan) biar ngga ada penyakit itu,” pungkasnya (Z-6)