PENYEBARAN kasus covid-19 di Kota Depok mulai meningkat pascalibur Lebaran. Dalam satu minggu terakhir, kasus covid-19 di Kota Depok mengalami peningkatan sebanyak 39 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok Mary Liziawati mengungkap kenaikan kasus baru covid-19 di Kota Depok disebabkan sejumlah hal. Salah satu biang keroknya ialah mulai kendornya protokol kesehatan (prokes) seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5M)
"Lonjakan kasus di Kota Depok disebabkan karena kendornya disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 5M, " katanya Senin (8/5).
Baca juga : Status Kegawatdaruratan Covid-19 Dicabut, Kemenkes Tetap Waspada
Dengan penaikan kasus yang terjadi, kata Mary, jumlah pasien terkonfirmasi aktif di Kota Depok saat ini telah mencapai 694 orang atau 0,36%. "Kasus konfirmasi naik 39 orang hingga total 190.241 orang," jelasnya.
Pasien sembuh 41 orang hingga menjadi 187.261 atau 98,43%. Untuk kasus meninggal dunia tidak mengalami pertambahan yakni 2.286 orang atau 1.2%, kasus suspek aktif tak tambah tetap 16 kasus, probable tak tambah tetap nol kasus atau 0%. Kontak erat tak tambah tetap 272 kasus atau 0,27%. "Data tersebut didapat hingga Sabtu, 6 Mei 2023, " katanya.
Baca juga : WHO Tetapkan Covid-19 bukan Lagi Darurat Kesehatan Global
Jaga Prokes
Mary menambahkan ada kejenuhan dan kelelahan dalam menghadapi pandemi Covid-19, karena pandemi ini belum berakhir masih terjadi tren peningkatan.
Mary mengimbau warga untuk menerapkan prokes 5M secara disiplin. Lakukan pula vaksinasi bagi yang belum, booster dan sentra vaksinasi lainnya, lakukan pola hidup sehat, konsumsi makanan sehat gizi seimbang, dan olahraga, segera lakukan pemeriksaan antigen atau Polymerase Chain Reaction (PCR).
" Lakukan isolasi agar memutus mata rantai penularan serta ke rumah sakit (RS) bila gejala berat makin dirasakan, di antaranya sesak, " katanya.
Meningkatnya kasus covid-19 di Kota Depok pascalebaran lalu menandakan bahwa perang melawan pandemi covid-19 belum usai.
Untuk itu, Mary mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kota Depok untuk tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19 dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita terus ingatkan masyarakat untuk jangan kendor terhadap protokol kesehatan, tetap disiplin dimanapun berada apalagi di era new normal seperti saat ini ," tegas Mary.
Bahaya covid-19, sambung Mary bukannya hanya dari mereka yang bergejala namun lebih ke mereka yang tanpa gejala.
"Untuk itu, kita harapkan masyarakat untuk tidak lemah terhadapnya disiplin protokol kesehatannya," ungkap Mary.
WHO Cabut Status Darurat Covid-19
Lonjakan kasus covid-19 di Indonesia terjadi bersamaan dengan keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan jika fase kedaruratan Covid-19 untuk seluruh negara di dunia atau (Public health emergency of international concern/PHEIC)
resmi berakhir pada 5 Mei 2023 sejak digulirkan per 30 Januari 2020.
Alasan pencabutan status tersebut karena kasus global yang cenderung menurun selama lebih dari setahun terakhir, kekebalan populasi meningkat dari vaksinasi dan infeksi alami, hingga penurunan angka kematian.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan, pihaknya telah berkonsultasi dengan Dirjen WHO dan tim WHO, baik di Jenewa dan Jakarta, untuk mempersiapkan transisi pandemi, sebelum pencabutan status PHIEC diumumkan WHO. (Z-4)