31 January 2023, 16:19 WIB

LRT Sampai Manggarai Dibangun, Target Penumpang 80 ribu Per Hari


Putri Anisa Yuliani | Megapolitan

MI/Usman Iskandar
 MI/Usman Iskandar
LRT

DIREKTUR Utama PT LRT Jakarta Hendri Saputra mengungkapkan pembangunan LRT hingga Manggarai siap dilakukan tahun ini. Kementerian Perhubungan sudah memberikan lampu hijau atas izin trase yang diajukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Sebelumnya, Pemprov DKI mengajukan izin trase untuk pembangunan LRT hingga Manggarai untuk melanjutkan rute Kelapa Gading-Velodrome. Kajian untuk izin trase tersebut sudah pernah dibuat dan diajukan pada 2018. Dinas Perhubungan DKI Jakarta pun memperbarui kajian tersebut dan disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Setelah izin trase dari Kemenhub keluar, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku BUMD yang ditugaskan untuk membangun LRT tinggal menunggu SK gubernur yang berisi penetapan trase rute LRT Jakarta. SK ini penting agar bisa menjadi dasar penetapan titik stasiun agar bisa dilakukan tender konstruksi.

"Beberapa minggu lalu kami juga sudah audiensi dengan Menteri Perhubungan dan Dirjen Kereta Api untuk memastikan rekomendasi izin trase ini sudah siap dikirimkan kepada Pak Pj Gubernur, supaya ditetapkan keputusan gubernur untuk trase 1B," kata Hendri dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (31/1).

Baca juga:  LRT Jakarta Targetkan Penumpang Naik 70% Tahun Ini

Perpanjangan rute LRT ke Manggarai akan memiliki jarak tempuh 6,4 km dengan lima stasiun di antaranya Stasiun Pemuda, Stasiun BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai. Dengan tambahan ini, LRT Jakarta akan memiliki total 12 km panjang rute dengan 11 stasiun.

"Ini target optimis ridership sekitar 180 ribu, dan realistisnya kami menargetkan sekitar 80 ribu sampai 100 ribu per hari. Ini sudah dilakukan kajiannya oleh konsultan yang memberikan kajian studi kelayakan untuk trase ini," jelasnya.

Untuk tahap awal pembangunan perpanjangan rute LRT ini, Pemprov DKI memberikan Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp915 miliar dari total Rp5,5 triliun dana yang dibutuhkan.

"Dana itu akan digunakan untuk memilih konsultan pendamping, melakukan pekerjaan proyek pendahuluan, dan pembangunan konstruksi utama," tutur Hendri. (OL-5)

BERITA TERKAIT