DINAS Bina Marga DKI Jakarta mempercepat pembebasan wilayah Ibu Kota dari kabel udara melalui program pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT). Dengan adanya SJUT, kabel udara diputuskan dan sambungan harus berpindah ke bawah tanah.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugrogo menyebut pihaknya memotong hingga 400 tiang listrik per hari untuk mempercepat program tersebut. Sejak Pergub DKI 110/2019 diterbitkan, keberadaan kabel udara, seperti kabel listrik hingga jaringan fiber optik, tidak diperbolehkan.
Baca juga: Tarif ERP Akan Dibahas Dengan Pemerintah Pusat
"Ke depan, kabel udara tidak boleh lagi sama kabel listrik. Yang ada hanya tiang satu. Tiang apa? Tiang lampu penerangan jalan umum? Yang lain itu PLN, sudah kita cabut-cabutin. Kita hampir tiap hari nyabutin 400 tiang," jelasnya saat dihubungi, Rabu (11/1).
Tidak hanya di wilayah yang sudah terbangun revitalisasi trotoar beserta 'ducting' untuk SJUT, Dinas Bina Marga juga memangkas kabel udara dan tiang listrik pada lokasi yang belum terdapat revitalisasi trotoar.
Baca juga: PLN Operasikan Kabel Bawah Laut Jaringan Sumatera-Bangka
"Sifatnya sementara. Yang penting ada 'manhole'. (Kabel) Di bawah yang penting secara estetika, di atas sudah enggak ada lagi (kabel)," kata Hari.
Saat ini, revitalisasi trotoar sebagian besar sudah dilaksanakan di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. "Tinggal kita geber di wilayah barat, timur dan utara. Makanya, strategi kita akan geber barat, timur, yang utara akan kita buka," pungkasnya.(OL-11)