05 December 2022, 19:05 WIB

Harga Telur di Kota Depok kian Mahal


Kisar Rajaguguk | Megapolitan

MI/ Barry Fathahillah
 MI/ Barry Fathahillah
Ilustrasi stok telur pedagang di pasar tradisional.

HARGA telur ayam di enam pasar rakyat Kota Depok, Jawa Barat kian meroket.

Hasil pantauan di Pasar Rakyat Cisalak, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, harga telur ayam terlihat melambung dari sebelumnya Rp26 ribu naik menjadi Rp32 ribu atau naik Rp7.000 per kg. 

Baca juga: Komisi II DPR RI Nilai Sistem Pelayanan Publik Kota Bogor Cukup Baik

Di Pasar Rakyat Tugu, Pasar Rakyat Sukatani, Pasar Agung, dan Pasar Kemirimuka harga telur ayam juga terlihat melambung. Dari sebelumnya seharga Rp26 ribu naik menjadi Rp32 ribu per kg.

Kepala Tata Usaha Pasar Rakyat Cisalak Budi Haryanto mengatakan kenaikan harga telur ayam karena tingginya harga pakan. Kemudian karena permintaan yang tinggi menjelang perayaan natal dan tahun baru (nataru) 2023.

"Pemicu naiknya harga telur ayam karena harga pakan naik dan mendekatnya Nataru 2023, " katanya, Senin (5/12). 

Ia mengatakan dari sejak pekan lalu harga telur ayam di Pasar Rakyat Cisalak sudah mengalami kenaikan. " Sudah naik sejak pekan lalu, tapi naikanya tidak separah hari ini sebesar Rp32 ribu per kg, " kata dia.

Menurut dia, tingginya harga telur ayam saat ini telah membuat warga dan Industri makanan khususnya yang berskala kecil mengeluh. Mereka sangat terdampak oleh kenaikan harga tersebut.

"Kenaikan ini sangat memukul ekonomi warga dan industri makanan skala kecil, bahan baku yang harganya tiba-tiba naik tinggi, keuangan mereka langsung terpukul. Khusus industri kecil daya tahannya rendah. Mereka bahan bakunya beli harian dan mingguan. Bukan kayak yang besar ada stok berbulan-bulan, jadi kalau industri kecil kalau bahan baku tiba-tiba naik, mereka nggak kuat," ujar Budi.

Dampak kenaikan ini, lanjut Budi industri makanan skala kecil mau tidak mau mengurangi takaran telur sebagai bahan baku pembuatan kue. Hal itu terpaksa dilakukan agar bisa bertahan di tengah situasi tersebut. 

Bahkan, tidak sedikit juga pelaku usaha yang memilih untuk menaikkan harga jual ke konsumen. Langkah ini juga terpaksa diambil pelaku usaha agar tidak nombok.

Hal serupa disampaikan Kepala Pasar Rakyat Sukatani, Tri Handoko bahwa dalam kurun waktu dua pekan belakangan ini harga telur ayam di Pasar Rakyat Sukatani mengalami kenaikan signifikan. Naiknya harga telur ayam inipun dikeluhkan para pedagang telur.

“Harga telur ayam saat ini sudah mencapai Rp32 ribu per kg,” ungkap Tri, Senin (5/12).

Disampaikannya, harga telur mengalami kenaikan signifikan terhitung dalam dua pekan ini, dimana sebelumnya harganya Rp27 ribu perkilonya, kini naik menjadi Rp32 per kilonya. Sehingga ada kenaikan Rp6ribu.

Dikatakannya, terjadinya kenaikan harga telur tersebut, salah satu alasannya yakni pengaruh dari makin mendeknya nataru. Selain itu, harga pakan juga menjadi faktor pemicu kenaikan telur.

“Diharapkan ada solusi dari pemerintah pusat untuk mengatasi kenaikan harga telur ini. Kalau harga telur naik, tentu kasihan para pedagang yang berjualan di pasar rakyat, "tukasnya.

Sementara itu, Piter Rajagukguk, salah satu pembeli telur ayam yang hendak menjual kembali telur di lingkungan tempat tinggalnya di Sukatani, Kota Depok mengaku kesusahan dalam melakukan penjualan komoditas pangan itu karena naiknya harga.

“Saya harap pemerintah kota dapat memberi solusi untuk mengatasi kenaikan harga telur ini, sehingga kami selaku pedagang yang berjualan pada kios atau warung di lingkungan tempat tinggal, tidak kesulitan dalam penjualannya,” tandasnya (OL-6)

BERITA TERKAIT