KEGIATAN Gerakan Nusantara Bersatu yang diadakan relawan Presiden Joko Widodo di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (26/11), menuai sorotan. Sebagian warga merasa resah karena kegiatan yang melibatkan puluhan ribu orang itu menciptakan kemacetan parah.
Kania, 30, yang hendak masuk ke kawasan GBK untuk menghadiri sebuah acara lain terpaksa bermacet-macetan hingga satu jam untuk bisa masuk.
Lalu lintas seputar GBK mengalami kemacetan parah karena bus-bus yang mengangkut rombongan relawan terparkir di jalan-jalan.
"Teman-teman saya yang juga pingin ke JCC malah dari jam 11.00 baru bisa nyampe jam 13.30. Di Gatsu (Jl Gatot Subroto) stuck macet parah," tuturnya.
Di jagat maya, warganet mempertanyakan dipakainya stadion utama untuk kegiatan massa tersebut. Tagar 'Katanya GBK' pun sempat viral sebagai sindiran pemakaian SUGBK untuk acara non-olahraga.
Baca juga: Jelang Liburan Akhir Tahun, Timezone Hadirkan Permainan Hologate VR
"Konon katanya GBK tidak boleh digunakan untuk ajang lain selain Piala Dunia U-20," kata seorang pengguna Twitter.
Pasalnya, penggunaan stadion utama itu untuk kegiatan selain olahraga sempat menjadi polemik. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali sebelumnya mengatakan SUGBK harus steril enam bulan jelang Piala Dunia U-20 yang bergulir mulai 20 Mei 2023.
Sebab itu, kegiatan non-olahraga seperti konser bahkan termasuk pertandingan Piala AFF tak mungkin digelar di sana. Grup musik K-Pop Blackpink rencananya juga akan menghelat konser di stadion utama.
Menurut Menpora, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan renovasi stadion pada penyelenggaraan Piala Dunia U-20 sehingga tak memungkinkan untuk digunakan kegiatan lain.
Sementara itu, Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) berpegangan pada regulasi FIFA yang menyebut venue Piala Dunia U-20 tak boleh digunakan untuk kegiatan lain setidaknya dua minggu sebelum dimulai. (OL-16)