13 November 2022, 17:10 WIB

Polisi Cek CCTV Usut Pria Bunuh Diri di Mal Kuningan


Rahmatul Fajri | Megapolitan

DOK.MI
 DOK.MI
Ilustrasi

POLISI mengumpulkan rekaman kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi kejadian tewasnya seorang pria berinisial SM, 41, yang nekat bunuh diri dengan melompat dari lantai 5 ITC Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (12/11).

Kapolsek Setiabudi Komisaris Agung Permana menjelaskan pihaknya mengecek kamera pengawas atau CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk mengungkap kronologi kejadian dugaan bunuh diri tersebut.

"Hari ini kita mau cek CCTV sekitaran yang terhubung ke objek," ujar Agung saat dimintai konfirmasi di Jakarta, Minggu (13/11).

Agung mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi untuk menyelidiki kasus dugaan bunuh diri tersebut. Berdasarkan keterangan sang istri, korban merupakan orang yang pendiam.

"Saksi yang sudah diperiksa istrinya. Info dari istrinya, korban pendiam," katanya.

Lebih lanjut, Agung mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif pria tersebut nekat mengakhiri hidupnya.


Baca juga: Keluarga Tewas karena Kelaparan, Polisi: Belum Bisa Dipertanggungjawabkan


"Motifnya belum diketahui," tutur Agung.

Sebelumnya, seorang pria berinsial SM nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 5 gedung parkir mal ITC Kuningan, Jakarta Selatan.

Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, AKP Suparmin menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (12/11) sekitar pukul 14.30 WIB. Kejadian bermula ketika SM bersama istrinya tengah menjaga toko milik mereka berdua. Namun, sekitar pukul 14.00 WIB, SM pamit ke istrinya untuk pergi ke toilet.

Akan tetapi, SM tak kunjung kembali ke toko. Istri SM justru mendapat kabar buruk. SM ditemukan tewas setelah melompat dari lantai 5 gedung parkir.

"Kalau keterangan dari istrinya pun gak ada masalah apa pun. (Penyakit) gak ada, istrinya bilang gak ada," jelas dia.

Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif bunuh diri, termasuk menelusuri percakapan melalui ponselnya.

"Handphone-nya (korban) belum bisa dibuka masih dikunci belum tahu. (Motifnya) masih lidik," tutupnya. (OL-16)

 

BERITA TERKAIT